
Holding mencerminkan status kepemilikan seorang investor setelah membeli aset, termasuk arah (long atau short) dan jumlah. Di pasar saham, ini mengacu pada saham yang belum dijual, sementara di futures, ini mengacu pada total jumlah kontrak terbuka. Peningkatan holding biasanya menunjukkan aliran modal baru.
Kepemilikan saham mengacu pada rasio posisi, seperti posisi penuh atau posisi setengah; volume kepemilikan futures mencerminkan panas pasar, dengan peningkatan menunjukkan lebih banyak peserta; volume kepemilikan kontrak kripto digunakan untuk menilai kekuatan bullish dan bearish, dan ini adalah indikator kunci untuk analisis tren jangka pendek.
Pada tahun 2025, kepemilikan kontrak Bitcoin dan Ethereum telah berulang kali mencapai rekor tertinggi, menunjukkan sentimen bullish dalam jangka menengah hingga panjang. Penurunan posisi komoditas mencerminkan aversi terhadap risiko, sementara kepemilikan produk ETF terlever di pasar saham telah melonjak, menunjukkan peningkatan suasana spekulatif.
Kontrol rasio posisi untuk menghindari posisi penuh, preset ambil untung dan stop loss, bangun dan kurangi posisi dalam batch untuk meratakan biaya. Perhatikan perubahan ekstrem dalam kepemilikan untuk memperingatkan risiko, tinjau dan optimalkan strategi secara berkala, dan pertahankan fleksibilitas.
Holdings bukan hanya kata benda, tetapi juga sikap investasi. Memahami bagaimana mengamati perubahan dalam holdings dan mengontrol rasio posisi adalah mata pelajaran yang diperlukan untuk setiap investor.











