
Di ranah media sosial kripto, LARP adalah singkatan dari “Live Action Role Play”, yaitu tindakan meniru identitas atau melebih-lebihkan kemampuan secara daring untuk memengaruhi opini publik atau perilaku trading. Fenomena ini sangat sering ditemui dalam diskusi Web3, terutama terkait airdrop, kemitraan, dan peluncuran token baru.
Awalnya, LARP merujuk pada permainan peran fisik, namun dalam konteks kripto, LARP berarti berpura-pura sebagai pendiri proyek, peneliti, atau mitra venture capital di platform sosial, lalu membagikan informasi yang tampak otoritatif agar orang lain melakukan retweet, mengikuti sinyal trading, atau berinteraksi dengan protokol yang tidak dikenal.
Contoh situasi: sebuah akun mengklaim mendapat akses awal ke beta proyek, menampilkan tangkapan layar buram, dan menggoda dengan “pengumuman resmi segera hadir” tanpa sumber yang bisa diverifikasi. Jika tersebar luas, ini menciptakan efek LARP di media sosial.
LARP marak terjadi karena sektor kripto sangat anonim, memiliki asimetri informasi besar, dan konten menyebar sangat cepat serta berpengaruh langsung pada keputusan finansial.
Algoritma platform sosial memprioritaskan konten dengan engagement tinggi, dan narasi berlebihan atau “orang dalam” cepat menarik perhatian. Dengan peserta Web3 tersebar global dan sumber informasi terpecah, banyak pengguna tidak mampu memverifikasi setiap pesan—membuka ruang bagi LARP.
LARP sering meningkat saat momen penting seperti peluncuran token, rumor kemitraan, atau pengumuman airdrop, karena momen ini terkait potensi profit dan pengguna lebih mudah menyebarkan berita spekulatif.
LARP biasanya mengikuti rantai penyebaran: akun kecil membangun hype—akun besar mengulang klaim—komunitas menyebarkan cerita—media atau pengamat memperkuatnya. “Pengumuman kemitraan segera hadir” yang belum terverifikasi bisa beredar di banyak komunitas hanya dalam hitungan jam.
Live stream dan ruang obrolan audio mempercepat efek ini. Pembicara membagikan “bocoran eksklusif” yang langsung diteruskan audiens ke grup lain, menciptakan efek bola salju. Tanpa sanggahan atau klarifikasi resmi, narasi LARP bisa tertanam dalam memori kolektif komunitas.
Meme dan gambar reaksi juga melemahkan pemikiran kritis dengan membungkus informasi berisiko dalam gaya santai, sehingga menurunkan kewaspadaan pengguna—ini adalah taktik “soft spread” yang lazim untuk LARP di Web3.
LARP umumnya terbagi menjadi tiga kategori: berbasis identitas, berbasis fakta, dan bermotif tertentu.
Perbedaan utama adalah transparansi dan verifikasi. Pemasaran resmi menyajikan sumber jelas, tautan resmi yang bisa diverifikasi, dan pengungkapan risiko yang masuk akal; LARP menyembunyikan identitas, menciptakan urgensi, dan menghindari bukti.
Contohnya, pengumuman kemitraan yang sesuai biasanya muncul di kanal resmi kedua pihak dengan informasi konsisten di situs atau bagian pengumuman; LARP mengandalkan postingan sepihak, screenshot buram, dan alasan seperti “detail belum bisa diungkapkan”.
LARP bisa memicu copycat trading, interaksi smart contract yang tidak aman, atau kebocoran privasi—berujung pada kerugian finansial dan risiko keamanan akun. Utamakan keamanan dana; ekstra hati-hati pada setiap aksi yang melibatkan transfer, otorisasi, atau private key.
Dari sisi kepatuhan, menyebarkan informasi palsu dapat melanggar aturan platform atau bahkan hukum. Walau regulasi berbeda di setiap yurisdiksi, baik pembuat konten maupun pengguna sebaiknya tidak memposting atau membagikan klaim tak terverifikasi yang bisa berdampak pada pasar.
Pada 2025, platform kemungkinan akan memperkuat pelabelan sumber, memperjelas riwayat edit, dan menaikkan standar verifikasi akun. Komunitas semakin menghargai diskusi berbasis bukti. Namun, kemajuan konten AI membuat LARP yang lebih meyakinkan makin mungkin terjadi.
Langkah antisipasi akan berfokus pada kredensial yang bisa diverifikasi—seperti tanda tangan on-chain, tautan kemitraan terotentikasi, dan laporan audit terbuka. Pengguna akan lebih mengandalkan alat verifikasi dan mekanisme tunda keputusan.
LARP bukan sekadar istilah musiman, melainkan risiko informasi yang terus ada di ekosistem media sosial kripto. Memahami taktik dan batasannya—serta membiasakan “verifikasi sumber—utamakan bukti—tunda sebelum bertindak”—dan melakukan cross-check pengumuman serta data kontrak di platform seperti Gate dapat sangat mengurangi risiko tertipu. Tetap waspada dan utamakan keamanan dana serta akun adalah cara paling efektif menghadapi LARP.
Akun LARP biasanya punya riwayat singkat, pertumbuhan follower sangat cepat, konten seragam, dan minim interaksi otentik. Mereka umumnya hanya mempromosikan satu proyek; komentar dan retweet terasa kaku atau tidak alami, tanpa diskusi personal seperti pengguna asli.
Pertimbangkan tiga hal: telusuri latar akun dan identitas asli; nilai kualitas interaksi komunitas, bukan hanya jumlahnya; verifikasi detail proyek secara mandiri, bukan ikut arus hype. Waspadai janji berlebihan atau ajakan mendesak—tim asli umumnya menjawab pertanyaan spesifik dengan sabar, bukan menghindari detail.
LARP murah dan cepat menciptakan hype, tetapi bisa sangat merusak kredibilitas jangka panjang. Jika ketahuan sebagai promosi menipu, kepercayaan pengguna langsung turun drastis—mengancam keberlanjutan proyek.
Manajemen komunitas asli menekankan keterlibatan jangka panjang dan umpan balik pengguna dengan konten beragam dan mendalam; LARP mengejar perhatian instan lewat pesan berulang dan interaksi permukaan. Yang satu berbasis kepercayaan—yang lain hanya sensasi sesaat dan tidak berkelanjutan.
Pakai fitur laporan platform untuk menandai promosi palsu atau konten spam yang dicurigai. Hindari berinteraksi agar postingan tidak makin tersebar oleh algoritma. Exchange besar umumnya punya sistem moderasi konten—laporan pengguna membantu menjaga komunitas tetap sehat.


