
LARP berasal dari istilah offline “Live Action Role Playing.” Dalam media sosial kripto, LARP merujuk pada aksi yang dilebih-lebihkan atau direkayasa, seperti mengarang cerita tentang pendanaan, kemitraan, atau terobosan teknologi. Karena itu, istilah LARP kerap digunakan sebagai peringatan. Contohnya, saat seseorang mengaku mendapat investasi dari dana besar, bermitra dengan proyek utama, atau menuntaskan tantangan teknis penting tanpa bukti atau sumber yang kredibel, pengamat akan menyebut “ini LARP.” Per 2025, istilah LARP sering muncul di diskusi kripto di X (dulu Twitter), menjadi pengingat untuk selalu skeptis terhadap informasi yang belum terverifikasi.
Dalam ekosistem Web3, LARP bisa digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja. Misalnya, “stop LARPing” berarti “berhenti berpura-pura atau merekayasa.” Singkatan CT mengacu pada komunitas kripto di X, salah satu pusat LARP paling aktif. Secara praktik, istilah ini muncul saat mengomentari tangkapan layar penggalangan dana yang meragukan, mempertanyakan “pengumuman resmi” yang belum terkonfirmasi, atau memperingatkan agar komunitas tidak mudah tergoda “informasi orang dalam.” Istilah “on-chain LARP” mengacu pada proyek yang menampilkan detail seolah-olah otentik di level smart contract atau alamat, tapi tidak memiliki pengembangan produk berkelanjutan dan bukti pengguna nyata. Apa pun bentuknya, tuntutan utamanya selalu pada informasi dan sumber yang dapat diverifikasi.
Terdapat empat jenis utama LARP yang penting dikenali dan dihindari, terutama bagi pemula:
LARP menciptakan kesan kredibilitas palsu, membuat pengguna cenderung melakukan trading impulsif atau memberikan akses dompet tanpa bukti kuat. Bias yang sering muncul antara lain authority bias (karena gelar meyakinkan), herd mentality (karena penyebaran dan likes massal), dan FOMO (takut ketinggalan). Akibatnya, banyak pengguna melewati langkah penting seperti memeriksa pengumuman resmi, meninjau transaksi on-chain, atau memvalidasi sumber tanda tangan. Risiko ini lebih besar bagi pemula yang mudah menganggap narasi meyakinkan sebagai fakta karena kurang pengalaman.
Untuk mengidentifikasi LARP, biasakan prinsip “verifikasi sebelum bertindak” dan gunakan beberapa metode validasi sederhana berikut:
LARP sering jadi langkah awal operasi pump—menciptakan berita positif palsu untuk menarik perhatian dan volume trading sebelum pihak dalam menjual di harga tinggi, sehingga investor ritel menanggung kerugian. Taktik yang umum adalah memalsukan gambar klaim listing exchange atau investasi dana besar, menggabungkan chat, atau memakai akun anonim untuk menyebar “informasi orang dalam.” Jika ada yang mengklaim “Gate listing segera” tapi tidak ada konfirmasi di kanal resmi atau laman listing Gate, “berita” itu hampir pasti LARP—segera berhenti dan verifikasi sumbernya. Aktivitas terkait bisa berupa market making palsu, wash trading, dan amplifikasi sosial berbasis bot untuk memperkuat sinyal menyesatkan.
Di komunitas kripto, LARP berarti “endorsement palsu yang dipertunjukkan,” biasanya lewat empat jalur utama: identitas, kemitraan, data, dan airdrop. Untuk menangkal LARP, pegang tiga prinsip: pastikan informasi bisa dilacak ke sumber resmi dan asli; tuntut pernyataan utama punya bukti on-chain dan tanda tangan yang bisa diverifikasi; lakukan transaksi uji coba berskala kecil dan diversifikasi manajemen risiko untuk setiap transaksi dan otorisasi. Membiasakan verifikasi akan sangat mengurangi risiko terjebak noise sosial, dan membantu Anda mengambil keputusan lebih aman dengan pembaruan dari Gate dan sumber resmi lainnya.
Inti dari LARP adalah “berpura-pura”—seseorang sengaja menciptakan persona online untuk menipu atau menyesatkan orang lain. Di komunitas kripto, contohnya berpura-pura jadi influencer (“whale”), orang dalam, atau pemilik aset besar. Cara sederhana menilai: cek apakah ucapan seseorang tidak sesuai dengan tindakannya, membuat janji berlebihan tanpa bukti, atau sering mengubah cerita—ini sinyal klasik LARP.
Verifikasi dulu identitasnya: tim proyek atau orang dalam asli biasanya terautentikasi lewat kanal resmi (centang biru atau link terverifikasi di situs proyek). Amati perilakunya: jika seseorang terus memberi kode akan ada pengumuman besar tapi tak pernah membagikan informasi konkret, atau membuat klaim berlebihan (keuntungan pasti, harga pasti naik), kemungkinan besar itu LARP. Abaikan klaim semacam itu; hanya percayai pengumuman resmi dari sumber sah.
Motivasi utama LARP adalah keuntungan pribadi—baik profit finansial maupun perhatian sosial. Seseorang bisa menggembor-gemborkan proyek demi keuntungan, menipu aset orang lain, atau sekadar mengejar pengaruh online. Memahami motif ekonomi ini membantu Anda tetap waspada saat seseorang meminta Anda “percaya saja” atau “ikuti saya.”
Gunakan sistem verifikasi tiga lapis untuk perlindungan:
Perbedaannya terletak pada niat dan bukti. Diskusi normal bersifat terbuka, menerima berbagai sudut pandang dan kritik; LARP cenderung promosi satu arah, menuntut kepercayaan buta dan menolak keraguan. Analisis yang sah berbasis data publik; LARP mengandalkan “info orang dalam” atau janji samar. Aturan praktis: jika pernyataan mulai mirip “pitch multi-level marketing,” tingkat kewaspadaan Anda harus langsung meningkat.


