Gelembung bukanlah hal baru—mereka adalah pola. Ini dia:
Tulip Mania (1634-37): Bunga eksotis menjadi terkenal, harga naik secara parabola, lalu jatuh. Pedagang kaya hancur karena memegang umbi yang tidak berharga.
Gelembung Laut Selatan (1720): Sebuah perusahaan menjanjikan hak perdagangan monopoli di Amerika Selatan. Saham melonjak tinggi. Ketika kenyataan datang, kekayaan lenyap dalam semalam. Kehilangan kepercayaan berlangsung selama beberapa dekade.
Railway Mania (1845-47): Saham kereta api melonjak, spekulan FOMO, krisis menghancurkan kekayaan secara keseluruhan—mulai dari elit hingga bank. Pengeluaran konsumen anjlok, ekonomi mengikuti.
Kecelakaan 1929: Yang besar. Pasar saham naik selama lebih dari satu dekade berkat kredit mudah + optimisme yang tak ada habisnya. 29 Oktober (Hari Selasa Hitam)? Dow jatuh 25% dalam satu hari. Selama 3 tahun berikutnya, total kehilangan 89%. Pengangguran melonjak, bank-bank bangkrut, deflasi melanda dengan keras.
Bubble Dotcom (1995-2000): Hype internet + startup yang tidak berharga = uang mudah bagi para pemula. TheGlobe.com, pets.com—hilang. Ketika tahun 2000 tiba, valuasi menguap. Resesi mengikuti.
Pola: Kredit murah + FOMO + spekulasi = harga aset terputus dari kenyataan → jatuhnya yang tak terhindarkan → kerugian yang luas → ekonomi menderita.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa Gelembung Pasar Terbesar dalam Sejarah Masih Penting Hari Ini
Gelembung bukanlah hal baru—mereka adalah pola. Ini dia:
Tulip Mania (1634-37): Bunga eksotis menjadi terkenal, harga naik secara parabola, lalu jatuh. Pedagang kaya hancur karena memegang umbi yang tidak berharga.
Gelembung Laut Selatan (1720): Sebuah perusahaan menjanjikan hak perdagangan monopoli di Amerika Selatan. Saham melonjak tinggi. Ketika kenyataan datang, kekayaan lenyap dalam semalam. Kehilangan kepercayaan berlangsung selama beberapa dekade.
Railway Mania (1845-47): Saham kereta api melonjak, spekulan FOMO, krisis menghancurkan kekayaan secara keseluruhan—mulai dari elit hingga bank. Pengeluaran konsumen anjlok, ekonomi mengikuti.
Kecelakaan 1929: Yang besar. Pasar saham naik selama lebih dari satu dekade berkat kredit mudah + optimisme yang tak ada habisnya. 29 Oktober (Hari Selasa Hitam)? Dow jatuh 25% dalam satu hari. Selama 3 tahun berikutnya, total kehilangan 89%. Pengangguran melonjak, bank-bank bangkrut, deflasi melanda dengan keras.
Bubble Dotcom (1995-2000): Hype internet + startup yang tidak berharga = uang mudah bagi para pemula. TheGlobe.com, pets.com—hilang. Ketika tahun 2000 tiba, valuasi menguap. Resesi mengikuti.
Pola: Kredit murah + FOMO + spekulasi = harga aset terputus dari kenyataan → jatuhnya yang tak terhindarkan → kerugian yang luas → ekonomi menderita.
Ketahui siklusnya. Kenali tandanya. Lindungi asetmu.