Pendiri Dogecoin Lemparkan Pengakuan Jujur: Mengapa Crypto Terus Terhenti di ATH

Billy Markus, pencipta di balik Dogecoin (DOGE), sedang mengkritik siklus menyakitkan yang telah menghancurkan mimpi investor di tahun 2025. Di akun X-nya, Shibetoshi Nakamoto, Markus memposting sebuah pendapat yang lucu namun sangat jujur tentang mengapa setiap altcoin tampaknya panik dan menjual saat mendekati rekor tertingginya.

Dia memadukan GIF Kermit si Bebek yang jatuh dari gedung dengan caption: “Crypto saat mendekati ATH di 2025.” Pesannya? Sangat kejam. Kenyataannya? Bahkan lebih brutal.

Pola yang Tidak Akan Berubah

Markus secara esensial mengatakan bahwa investor perlu berhenti berharap akan moonshot setiap kali sebuah koin mendekati puncak historisnya. Alih-alih menembus resistance, aset malah dihancurkan habis-habisan. Ambil Ethereum (ETH) sebagai contoh—minggu lalu sempat menggoda ATH November 2021 di $4.891,70, namun hanya mencapai puncak di $4.761 sebelum anjlok ke $4.260,93. Itu bukan breakout, itu cuma lelucon.

Mengapa Ini Terus Terjadi

Poin Markus bukan hal baru, tapi sangat relevan: volatilitas adalah nama tengah dari crypto. Setiap siklus bullish selalu mengikuti pola yang sama—pengambilan keuntungan, resistance psikologis di sekitar ATH, lalu kerumunan FOMO terliquidasi. Ini adalah fitur, bukan bug.

Pesan yang lebih luas? Jangan terkejut lagi dengan penurunan harga. Crypto tidak akan perlahan-lahan pergi ke tempat yang baik saat mencapai resistance. Pedagang yang terobsesi dengan prediksi “kali ini berbeda” adalah mereka yang akan rugi. Sejarah berirama, dan iramanya sudah berlangsung sejak hari pertama di dunia crypto.