Kabar di kalangan masyarakat adalah bahwa otoritas regulasi Jepang sedang mempertimbangkan untuk memperketat aturan terhadap perusahaan IT tertentu. Pemerintah mungkin akan meluncurkan pemeriksaan pra-investasi — tetapi ada twist: mereka tidak akan menerapkan secara menyeluruh. Sebaliknya, mereka mengincar pendekatan selektif, menargetkan perusahaan teknologi tertentu untuk ditinjau sebelum kesepakatan disetujui.

Langkah ini menandakan semakin besarnya kekhawatiran Tokyo terhadap aliran modal asing ke sektor teknologi yang sensitif. Alih-alih menjaring secara luas, para pejabat tampaknya ingin menargetkan perusahaan-perusahaan yang dapat menimbulkan risiko strategis. Pikirkan infrastruktur data, pemain keamanan siber, atau perusahaan yang menangani aset digital kritis.

Kriteria yang tepat? Masih samar. Tetapi pergeseran ini mencerminkan tren yang lebih luas di seluruh Asia — pemerintah menjadi lebih pilih-pilih tentang siapa yang boleh bermain di ruang teknologi mereka. Bagi para investor dan perusahaan teknologi terkait kripto yang mengincar Jepang, ini bisa berarti lebih banyak pekerjaan administratif dan waktu yang lebih lama sebelum menyelesaikan kesepakatan.