Apakah data Non-farm Payrolls (NFP) besok akan bersikap dovish? Pertanyaan ini sudah bukan lagi tentang data itu sendiri, melainkan lebih kepada ujian akhir dari kekacauan politik di AS dan tingkat ketahanan pasar global yang rapuh.

Jika ini terus berlanjut, maka pemerintah AS akan mengalami penutupan yang melewati batas 36 hari - ini adalah rekor penutupan terpanjang dalam beberapa tahun terakhir. Pertikaian anggaran antara kedua partai secara langsung mengakibatkan "data ekonomi tidak tersedia", negara ekonomi terbesar di dunia ini bahkan tidak bisa melihat laporan kesehatan mereka sendiri. Tanpa data pekerjaan sebagai acuan, Federal Reserve hanya bisa menebak saat rapat di bulan November; pasar lebih parah, pasar saham dan obligasi AS naik turun setiap hari, bahkan ADP yang merupakan versi "mini NFP" dari sektor swasta dipaksa tampil sebagai tamu penyelamat, sayangnya jangkauannya terlalu sempit, sama sekali tidak bisa mendukung situasi.

Tetapi bagaimana jika penghentian benar-benar berakhir? Data Non-farm Payrolls (NFP) yang tertunda selama tiga bulan mungkin akan datang sekaligus. Perlu diketahui bahwa sekumpulan data ini secara langsung menentukan apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga atau tidak, dan saat ini inflasi masih berada di atas target 2%. Jika data tersebut melebihi ekspektasi atau mengecewakan, dolar AS, emas, dan pasar saham global kemungkinan besar akan ikut bergejolak. Bayangkan, "kekosongan data" yang awalnya tiba-tiba dipenuhi dengan informasi yang melimpah, emosi pasar yang terombang-ambing bisa meledak dalam sekejap - "tsunami data" yang terlambat ini, kekuatan penghancurnya bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan hanya merilis data bulanan biasa.

Secara sederhana, di balik drama ketidakpastian Non-farm Payrolls (NFP) ini, adalah masalah lama di mana polarisasi politik Amerika secara total mencengkeram pengelolaan ekonomi. Ketegangan antara kedua partai membuat kebuntuan menjadi hal yang biasa, sementara investor global terpaksa membayar untuk "ketidakpastian" ini. Dan guncangan pasar setelah serangan data yang terkonsentrasi? Mungkin itu hanya gelombang pertama dari dampak sistemik yang menyebar ke seluruh dunia.