Regulator keuangan Jerman baru saja menjatuhkan denda besar sebesar €47 juta ( sekitar $51,7M ) kepada JPMorgan Chase. Alasannya? Raksasa Wall Street itu tampaknya gagal dalam protokol pencegahan pencucian uang.
Ini bukan uang saku, bahkan untuk bank sebesar JPMorgan. Otoritas Jerman menemukan celah signifikan dalam kerangka kepatuhan AML bank—jenis kegagalan pengawasan yang tidak ditoleransi oleh regulator saat ini.
Yang menarik di sini adalah waktunya. Saat keuangan tradisional menghadapi pengawasan yang semakin meningkat atas standar kepatuhan, perusahaan kripto menghadapi tekanan regulasi yang serupa. Pesannya jelas di kedua dunia: rapikan kepatuhan Anda, atau bayar harganya.
Untuk konteks, JPMorgan telah memperluas layanan aset digitalnya sambil secara bersamaan menghadapi harapan regulasi dalam perbankan tradisional. Denda ini berfungsi sebagai pengingat bahwa tidak ada lembaga—tidak peduli seberapa mapan—yang lepas dari persyaratan kepatuhan dasar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-e19e9c10
· 5jam yang lalu
Morgan kali ini benar-benar dihukum dengan sangat keras.
Lihat AsliBalas0
HorizonHunter
· 5jam yang lalu
Raksasa juga mengalami kegagalan, perlu diobati.
Lihat AsliBalas0
MidsommarWallet
· 6jam yang lalu
Whale juga tumbang ya
Lihat AsliBalas0
OvertimeSquid
· 6jam yang lalu
Bank besar juga mengalami masalah? Morgan Stanley terlalu berani.
Lihat AsliBalas0
HashBandit
· 6jam yang lalu
Haha dan mereka bilang crypto adalah masalah pencucian uang... coba tambang kembali jutaan dolar itu, JP
Regulator keuangan Jerman baru saja menjatuhkan denda besar sebesar €47 juta ( sekitar $51,7M ) kepada JPMorgan Chase. Alasannya? Raksasa Wall Street itu tampaknya gagal dalam protokol pencegahan pencucian uang.
Ini bukan uang saku, bahkan untuk bank sebesar JPMorgan. Otoritas Jerman menemukan celah signifikan dalam kerangka kepatuhan AML bank—jenis kegagalan pengawasan yang tidak ditoleransi oleh regulator saat ini.
Yang menarik di sini adalah waktunya. Saat keuangan tradisional menghadapi pengawasan yang semakin meningkat atas standar kepatuhan, perusahaan kripto menghadapi tekanan regulasi yang serupa. Pesannya jelas di kedua dunia: rapikan kepatuhan Anda, atau bayar harganya.
Untuk konteks, JPMorgan telah memperluas layanan aset digitalnya sambil secara bersamaan menghadapi harapan regulasi dalam perbankan tradisional. Denda ini berfungsi sebagai pengingat bahwa tidak ada lembaga—tidak peduli seberapa mapan—yang lepas dari persyaratan kepatuhan dasar.