Ini cerita yang gila: seorang direktur fasilitas kota di Cohasset, Massachusetts, tertangkap karena diam-diam menambang kripto di ruang merangkak sekolahnya. Iya, kamu baca dengan benar.
Pengaturan: Pada Desember 2021, seseorang menemukan komputer dan rig penambangan yang disembunyikan di tempat yang seharusnya tidak ada. Ternyata Nadeam Nahas, yang bekerja sebagai asisten direktur fasilitas kota, menyambungkan seluruh operasi langsung ke jaringan listrik sekolah. Listrik gratis = margin keuntungan lebih tinggi. Dia mangkir dari sidang pengadilan pada Februari, dan sekarang ada surat perintah penangkapan terhadapnya dengan tuduhan penipuan energi dan vandalism.
Mengapa Orang Melakukan Ini: Penambangan kripto sangat mahal. Menambang satu Bitcoin memakan biaya lebih dari $35k pada tahun 2017—yang sebenarnya lebih dari nilai BTC saat itu. Jadi, saat kamu menambang secara ilegal dan memanfaatkan jaringan listrik orang lain, kamu mengubah operasi yang merugi menjadi menguntungkan.
Ini Bukan Hal Baru: Sekolah, rumah sakit, gedung pemerintah, bandara—sebut saja, seseorang pernah mencoba menambang kripto di sana. Sejak 2017, ada puluhan kasus dokumentasi operasi penambangan ilegal yang menggunakan infrastruktur publik. Beberapa melibatkan sambungan listrik yang mencurigakan, yang lain melibatkan pencurian peralatan secara langsung. Ini menjadi masalah besar bagi institusi yang berusaha mengamankan fasilitas mereka.
Kesimpulannya? Keputusasaan + listrik gratis = perilaku kriminal. Jangan jadi seperti Nahas.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ketika Penambangan Kripto Menjadi Tindakan Kriminal: Penggerebekan di Ruang Bawah Sekolah
Ini cerita yang gila: seorang direktur fasilitas kota di Cohasset, Massachusetts, tertangkap karena diam-diam menambang kripto di ruang merangkak sekolahnya. Iya, kamu baca dengan benar.
Pengaturan: Pada Desember 2021, seseorang menemukan komputer dan rig penambangan yang disembunyikan di tempat yang seharusnya tidak ada. Ternyata Nadeam Nahas, yang bekerja sebagai asisten direktur fasilitas kota, menyambungkan seluruh operasi langsung ke jaringan listrik sekolah. Listrik gratis = margin keuntungan lebih tinggi. Dia mangkir dari sidang pengadilan pada Februari, dan sekarang ada surat perintah penangkapan terhadapnya dengan tuduhan penipuan energi dan vandalism.
Mengapa Orang Melakukan Ini: Penambangan kripto sangat mahal. Menambang satu Bitcoin memakan biaya lebih dari $35k pada tahun 2017—yang sebenarnya lebih dari nilai BTC saat itu. Jadi, saat kamu menambang secara ilegal dan memanfaatkan jaringan listrik orang lain, kamu mengubah operasi yang merugi menjadi menguntungkan.
Ini Bukan Hal Baru: Sekolah, rumah sakit, gedung pemerintah, bandara—sebut saja, seseorang pernah mencoba menambang kripto di sana. Sejak 2017, ada puluhan kasus dokumentasi operasi penambangan ilegal yang menggunakan infrastruktur publik. Beberapa melibatkan sambungan listrik yang mencurigakan, yang lain melibatkan pencurian peralatan secara langsung. Ini menjadi masalah besar bagi institusi yang berusaha mengamankan fasilitas mereka.
Kesimpulannya? Keputusasaan + listrik gratis = perilaku kriminal. Jangan jadi seperti Nahas.