Bulan lalu, sesuatu yang tidak biasa terjadi di pasar peso. Sebuah bank besar Wall Street mengakuisisi mata uang Argentina—bukan untuk alasan perdagangan umum, tetapi atas perintah dari Washington. Menteri Keuangan Bessent tampaknya ingin mendukung pemerintahan Argentina saat menjelang pemungutan suara yang krusial.
Detail ini muncul melalui korespondensi resmi yang dipublikasikan oleh seorang senator AS. Waktu ini menimbulkan tanda tanya: mengapa otoritas Amerika menggunakan lembaga keuangan besar untuk campur tangan dalam mata uang negara lain tepat sebelum warganya menuju tempat pemungutan suara?
Langkah ini menunjukkan bahwa keuangan tradisional masih berperan sebagai penentu dalam ekonomi yang berkembang, bahkan saat alternatif terdesentralisasi semakin mendapatkan perhatian. Ketika kekuatan pusat berkoordinasi dengan raksasa perbankan untuk mempengaruhi mata uang negara, ini menegaskan betapa terkaitnya politik dan kebijakan moneter—terutama di pasar yang bergejolak di mana eksperimen ekonomi libertarian menghadapi ujian pemilu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AltcoinMarathoner
· 12jam yang lalu
hanya berhenti sejenak dalam maraton keuangan institusional... desentralisasi masih memenangkan permainan jangka panjang sejujurnya
Lihat AsliBalas0
DEXRobinHood
· 12jam yang lalu
Haha, TradFi kembali menjadi ayah keuangan.
Lihat AsliBalas0
MetaMasked
· 12jam yang lalu
Siapa yang masih bilang Amerika tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri? Lucu sekali.
Bulan lalu, sesuatu yang tidak biasa terjadi di pasar peso. Sebuah bank besar Wall Street mengakuisisi mata uang Argentina—bukan untuk alasan perdagangan umum, tetapi atas perintah dari Washington. Menteri Keuangan Bessent tampaknya ingin mendukung pemerintahan Argentina saat menjelang pemungutan suara yang krusial.
Detail ini muncul melalui korespondensi resmi yang dipublikasikan oleh seorang senator AS. Waktu ini menimbulkan tanda tanya: mengapa otoritas Amerika menggunakan lembaga keuangan besar untuk campur tangan dalam mata uang negara lain tepat sebelum warganya menuju tempat pemungutan suara?
Langkah ini menunjukkan bahwa keuangan tradisional masih berperan sebagai penentu dalam ekonomi yang berkembang, bahkan saat alternatif terdesentralisasi semakin mendapatkan perhatian. Ketika kekuatan pusat berkoordinasi dengan raksasa perbankan untuk mempengaruhi mata uang negara, ini menegaskan betapa terkaitnya politik dan kebijakan moneter—terutama di pasar yang bergejolak di mana eksperimen ekonomi libertarian menghadapi ujian pemilu.