The Federal Reserve (FED) baru-baru ini banyak berbicara, beberapa pejabat secara terbuka mendukung stablecoin, menyebutnya sebagai "alat inovasi keuangan yang sangat potensial". Ini bukan kata-kata basa-basi — mereka dengan jelas menyebutkan bahwa stablecoin dapat secara signifikan mengurangi biaya pembayaran, mempercepat perputaran dana, dan bahkan mungkin merombak seluruh sistem pembayaran. Seketika, stablecoin melompat dari "alat niche" di dunia enkripsi menjadi topik hangat di kalangan TradFi.

Mengapa stablecoin tiba-tiba diperhatikan oleh pihak resmi? Singkatnya, ini menyelesaikan dua masalah kunci: di satu sisi kemampuan transfer lintas batas yang efisien dari blockchain, di sisi lain stabilitas harga yang diberikan oleh pengikatan mata uang fiat (seperti dolar). Pedagang luar negeri menerima pembayaran lintas batas, yang masuk dalam beberapa menit dan menghemat biaya; pengguna biasa menyimpan uang di platform DeFi, tanpa perlu khawatir bahwa saat bangun tidur keesokan harinya asetnya akan terjun bebas. Karakteristik "stabil dan cepat" ini tepat mengenai titik lemah sistem keuangan tradisional.

Tetapi langkah The Federal Reserve ini tidaklah tiba-tiba. Pada bulan Juli tahun lalu, "Undang-Undang Jenius" telah mulai berlaku—ini adalah peraturan federal pertama di AS yang mengatur stablecoin, yang secara tegas mewajibkan penerbit untuk memiliki 100% uang tunai dolar AS atau obligasi pemerintah sebagai cadangan, sekaligus menetapkan standar untuk pemeriksaan kelayakan. Sekarang, pernyataan resmi ini merupakan kombinasi dari "kerangka regulasi + dukungan kebijakan", yang tidak hanya memberikan rem pada pasar yang tumbuh liar, tetapi juga menanamkan benih untuk AS dalam memperebutkan posisi terdepan di jalur keuangan digital.