Belakangan ini ada hal yang patut diwaspadai di industri. Tim intelijen ancaman Google terbaru menemukan bahwa para peretas mulai menggunakan model bahasa besar sebagai alat—khususnya untuk menulis kode serangan dan menyamarkan skrip.
Lebih spesifik lagi, ada kelompok peretas dari Korea Utara yang disebut UNC1069 (juga dikenal sebagai Masan), yang langsung menggunakan model Gemini untuk melakukan kejahatan—mengeksplorasi data dompet kripto, menulis skrip phishing, dengan target yang sangat jelas, yaitu aset digital.
Untungnya, Google merespons cukup cepat dengan memblokir akun terkait dan meningkatkan pengawasan keamanan model tersebut. Tapi kejadian ini memberi kita peringatan: semakin luasnya penggunaan teknologi AI, semakin canggih pula metode para peretas. Keamanan dompet harus semakin diperhatikan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MEVVictimAlliance
· 8jam yang lalu
Haha, perasaan lagi minta aku bayar uang, ya?
Lihat AsliBalas0
MetaNeighbor
· 16jam yang lalu
Kabar angin ya, variasi semakin beragam
Lihat AsliBalas0
tx_or_didn't_happen
· 21jam yang lalu
Hacker ini benar-benar suka bermain, dia juga mengincar AI.
Lihat AsliBalas0
Degentleman
· 21jam yang lalu
Sekarang ai juga bermain hacker, sepertinya harus upgrade dompet lagi.
Belakangan ini ada hal yang patut diwaspadai di industri. Tim intelijen ancaman Google terbaru menemukan bahwa para peretas mulai menggunakan model bahasa besar sebagai alat—khususnya untuk menulis kode serangan dan menyamarkan skrip.
Lebih spesifik lagi, ada kelompok peretas dari Korea Utara yang disebut UNC1069 (juga dikenal sebagai Masan), yang langsung menggunakan model Gemini untuk melakukan kejahatan—mengeksplorasi data dompet kripto, menulis skrip phishing, dengan target yang sangat jelas, yaitu aset digital.
Untungnya, Google merespons cukup cepat dengan memblokir akun terkait dan meningkatkan pengawasan keamanan model tersebut. Tapi kejadian ini memberi kita peringatan: semakin luasnya penggunaan teknologi AI, semakin canggih pula metode para peretas. Keamanan dompet harus semakin diperhatikan.