Jangan hanya fokus pada fluktuasi kecil di data pasar, sinyal yang benar-benar perlu diwaspadai tersembunyi di tempat yang lebih dalam.

Sementara semua orang masih memperdebatkan drama penutupan pemerintah, saluran sistem keuangan mulai berderit. Citigroup, Barclays, Bank of America—para pemain lama Wall Street ini jarang sekali secara kolektif menyalakan lampu merah: sebuah kekeringan likuiditas dolar sedang dalam perjalanan.

Bagi kami yang berada di dunia cryptocurrency, dampak dari hal ini mungkin jauh lebih besar daripada pencarian populer mana pun.

**Pertama-tama, mari kita bicarakan situasi terkini: bank benar-benar kehabisan uang**

Bulan lalu, pasar pinjaman antar bank di Amerika Serikat (yaitu pasar repurchase Repo) mengalami fluktuasi paling parah sejak meledaknya pandemi 2020, dengan suku bunga langsung terbang. Analis Citi tidak ragu untuk mengatakan: "Jangan berpikir ini hanya kebetulan, tekanan akan kembali dua kali lipat dalam beberapa minggu mendatang."

**Mengapa tiba-tiba kekurangan uang?**

Dua kekuatan sedang menekan kas bank secara bersamaan:

**Kekuatan Pertama: The Fed Masih Menarik Uang**
Pengurangan neraca (QT) tidak pernah berhenti. Cadangan bank telah jatuh ke level terendah dalam empat tahun, stok peluru dalam keadaan darurat.

**Kekuatan Kedua: Kementerian Keuangan Berusaha Keras Menerbitkan Utang**
Pemerintah AS secara gila-gilaan menerbitkan obligasi negara, sementara bank-bank besar yang bertindak sebagai penjamin harus mengeluarkan uang tunai untuk menampungnya. Aliran kas yang sudah ketat langsung terkuras oleh tindakan ini.

Situasinya adalah: di satu sisi keran diputar kencang, sementara di sisi lain ada orang yang sedang mengangkat ember dan menyedot air dengan keras. Bank terjepit di tengah, hanya bisa mengandalkan bunga tinggi untuk meraih uang di pasar.

**Jadi pertanyaannya adalah: Apa artinya ini untuk BTC?**