Belakangan ini saya melihat berita yang cukup menarik. Seorang pengacara di Shandong sedang dalam perjalanan dinas dan perlu menarik uang tunai 40 juta yuan di loket bank, tetapi malah ditanyai secara berurutan oleh petugas bank: "Untuk apa uang ini? Apakah catatan transaksi sebelumnya bisa menjelaskannya?" Pengacara tersebut menolak untuk menjelaskan, dan akhirnya petugas langsung melaporkan ke polisi, sehingga pihak yang bersangkutan harus meninggalkan uang tunai tersebut.
Sejujurnya, tentu saja penanggulangan penipuan sangat penting, tetapi tindakan ini memang membuat orang merasa tidak nyaman. Simpanan yang sah dimiliki, saat diambil malah harus "membuktikan kebersihan" ke loket? Logika ini seperti platform transaksi tertentu yang tiba-tiba membekukan akunmu dan meminta serangkaian dokumen untuk membuka blokir—padahal asetmu sendiri, tetapi dibatasi di mana-mana.
Dari sudut pandang hukum, sangat jelas: warga negara memiliki hak atas properti yang sah, dan tidak ada kewajiban "melapor sebelum membelanjakan uang". Konsep dasar dari ledger terdistribusi sebenarnya sejalan dengan logika ini—kepemilikan aset jelas, dan saat memilikinya berarti mengendalikan, tanpa perlu menjelaskan penggunaannya ke lembaga pusat. Tugas bank adalah mengenali pola transaksi yang mencurigakan, bukan memperlakukan setiap nasabah sebagai potensi risiko. Risiko berlebihan justru sering kali gagal mencegah masalah utama, dan pengguna yang normal malah dirugikan.
Inilah salah satu alasan mengapa semakin banyak orang mulai memperhatikan aset kripto. Intinya bukan soal teknologi yang keren, tetapi fakta sederhana: kontrol atas asetmu harus sepenuhnya di tanganmu sendiri. Tidak perlu menjelaskan ke siapa pun, tidak perlu menunggu persetujuan, dan tidak perlu khawatir asetmu tiba-tiba dibekukan. Tentu saja, ini bukan berarti tidak ada regulasi, tetapi batas regulasi harus wajar—melindungi keamanan pengguna dan menghormati hak milik, keduanya seharusnya tidak bertentangan.
Membawa uang tunai dan harus diperiksa seperti ini, meskipun kejadian ini terjadi di bidang keuangan tradisional, tetapi masalah yang tersirat patut dipikirkan semua orang: di era digital ini, kontrol atas aset kita sendiri seharusnya seperti apa?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SerumSquirrel
· 11jam yang lalu
Apakah petugas bank benar-benar mengira dirinya adalah tuan besar?
Lihat AsliBalas0
MultiSigFailMaster
· 11jam yang lalu
Waspadai penipuan yang tidak terkendali
Lihat AsliBalas0
RugPullAlarm
· 11jam yang lalu
Membuat saya tertawa, mau saya mengalami lagi aset CEX yang terkunci kan? Lihat data berbicara
Belakangan ini saya melihat berita yang cukup menarik. Seorang pengacara di Shandong sedang dalam perjalanan dinas dan perlu menarik uang tunai 40 juta yuan di loket bank, tetapi malah ditanyai secara berurutan oleh petugas bank: "Untuk apa uang ini? Apakah catatan transaksi sebelumnya bisa menjelaskannya?" Pengacara tersebut menolak untuk menjelaskan, dan akhirnya petugas langsung melaporkan ke polisi, sehingga pihak yang bersangkutan harus meninggalkan uang tunai tersebut.
Sejujurnya, tentu saja penanggulangan penipuan sangat penting, tetapi tindakan ini memang membuat orang merasa tidak nyaman. Simpanan yang sah dimiliki, saat diambil malah harus "membuktikan kebersihan" ke loket? Logika ini seperti platform transaksi tertentu yang tiba-tiba membekukan akunmu dan meminta serangkaian dokumen untuk membuka blokir—padahal asetmu sendiri, tetapi dibatasi di mana-mana.
Dari sudut pandang hukum, sangat jelas: warga negara memiliki hak atas properti yang sah, dan tidak ada kewajiban "melapor sebelum membelanjakan uang". Konsep dasar dari ledger terdistribusi sebenarnya sejalan dengan logika ini—kepemilikan aset jelas, dan saat memilikinya berarti mengendalikan, tanpa perlu menjelaskan penggunaannya ke lembaga pusat. Tugas bank adalah mengenali pola transaksi yang mencurigakan, bukan memperlakukan setiap nasabah sebagai potensi risiko. Risiko berlebihan justru sering kali gagal mencegah masalah utama, dan pengguna yang normal malah dirugikan.
Inilah salah satu alasan mengapa semakin banyak orang mulai memperhatikan aset kripto. Intinya bukan soal teknologi yang keren, tetapi fakta sederhana: kontrol atas asetmu harus sepenuhnya di tanganmu sendiri. Tidak perlu menjelaskan ke siapa pun, tidak perlu menunggu persetujuan, dan tidak perlu khawatir asetmu tiba-tiba dibekukan. Tentu saja, ini bukan berarti tidak ada regulasi, tetapi batas regulasi harus wajar—melindungi keamanan pengguna dan menghormati hak milik, keduanya seharusnya tidak bertentangan.
Membawa uang tunai dan harus diperiksa seperti ini, meskipun kejadian ini terjadi di bidang keuangan tradisional, tetapi masalah yang tersirat patut dipikirkan semua orang: di era digital ini, kontrol atas aset kita sendiri seharusnya seperti apa?