Mantan Jaksa Agung Michael Mukasey tidak menahan diri. Dia mengecam Tuan Squires dan agensinya atas apa yang dia anggap sebagai pelanggaran regulasi yang serius. Argumennya? Ini bukan hanya perluasan birokrasi—ini akan berdampak di tempat yang paling menyakitkan: dompet bisnis Amerika dan konsumen sehari-hari.
Posisi Mukasey cukup jelas. Ketika lembaga regulasi melampaui batas mereka, seseorang harus membayar harganya. Dalam hal ini, perusahaan menghadapi beban kepatuhan yang seharusnya tidak mereka tanggung, dan konsumen yang akan melihat biaya tersebut diteruskan. Apakah itu biaya yang lebih tinggi, layanan yang dibatasi, atau inovasi yang terhambat sebelum berkembang, efek riaknya nyata.
Waktu juga penting. Pada saat ketika kejelasan mengenai kerangka regulasi sebenarnya dapat membantu industri tumbuh—terutama di sektor-sektor yang sedang berkembang—menggandakan tindakan berlebihan justru melakukan sebaliknya. Ini menciptakan ketidakpastian, menghalangi investasi, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi yurisdiksi lain.
Apa yang membuat kritik ini kuat adalah siapa yang mengatakannya. Kita berbicara tentang seseorang dengan kredensial hukum yang serius yang memberikan pendapat tentang batasan lembaga. Itu bukan hanya kebisingan—itu adalah sinyal bahwa keseimbangan regulasi mungkin tidak tepat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
WalletManager
· 1jam yang lalu
Regulasi yang berlebihan pada akhirnya tetap rakyat biasa yang harus menanggung akibatnya. Kali ini Mukasey benar-benar menyinggung perasaan.
Lihat AsliBalas0
EthSandwichHero
· 19jam yang lalu
ngl mukasey nggak salah ngomong... Lembaga-lembaga regulator ini memang makin keterlaluan, ujung-ujungnya yang harus menanggung akibat tetap aja kita para investor ritel.
Lihat AsliBalas0
NFTArtisanHQ
· 19jam yang lalu
Jujur saja, sudut pandang soal regulasi yang terlalu luas di sini benar-benar mengingatkanku pada Walter Benjamin—seolah-olah kita sedang menyaksikan mekanisasi pemerintahan itu sendiri. Tokenomik kekuasaan birokrasi jadi benar-benar rusak ketika lembaga-lembaga beroperasi di luar "smart contract" yang telah ditetapkan, kalau boleh dibilang... ekonomi kreatif mati dalam ketidakpastian seperti itu, sejujurnya.
Lihat AsliBalas0
Blockchainiac
· 19jam yang lalu
ngl Mukasey benar sih, regulator memang suka yang seperti ini, ujung-ujungnya yang dirugikan tetap kita para investor ritel.
Mantan Jaksa Agung Michael Mukasey tidak menahan diri. Dia mengecam Tuan Squires dan agensinya atas apa yang dia anggap sebagai pelanggaran regulasi yang serius. Argumennya? Ini bukan hanya perluasan birokrasi—ini akan berdampak di tempat yang paling menyakitkan: dompet bisnis Amerika dan konsumen sehari-hari.
Posisi Mukasey cukup jelas. Ketika lembaga regulasi melampaui batas mereka, seseorang harus membayar harganya. Dalam hal ini, perusahaan menghadapi beban kepatuhan yang seharusnya tidak mereka tanggung, dan konsumen yang akan melihat biaya tersebut diteruskan. Apakah itu biaya yang lebih tinggi, layanan yang dibatasi, atau inovasi yang terhambat sebelum berkembang, efek riaknya nyata.
Waktu juga penting. Pada saat ketika kejelasan mengenai kerangka regulasi sebenarnya dapat membantu industri tumbuh—terutama di sektor-sektor yang sedang berkembang—menggandakan tindakan berlebihan justru melakukan sebaliknya. Ini menciptakan ketidakpastian, menghalangi investasi, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi yurisdiksi lain.
Apa yang membuat kritik ini kuat adalah siapa yang mengatakannya. Kita berbicara tentang seseorang dengan kredensial hukum yang serius yang memberikan pendapat tentang batasan lembaga. Itu bukan hanya kebisingan—itu adalah sinyal bahwa keseimbangan regulasi mungkin tidak tepat.