Kenapa sekarang banyak orang tidak melihat fundamental, tidak mengikuti berita, malah justru ngotot di analisis teknikal? Jujur saja, di dunia kripto selain Bitcoin dan beberapa koin utama, sisanya kebanyakan murni spekulasi, sama sekali tidak ada hubungannya dengan investasi.
Kata-kata Livermore itu memang sangat tepat—jebakan terbesar adalah menganggap spekulasi sebagai investasi. Lihat saja berapa banyak orang yang beli koin sambil ngomong “investasi nilai”, tapi begitu harga turun, langsung tahan rugi, sambil menghibur diri “nanti juga naik lagi”. Kenyataannya? Fundamental kalau ambruk ya ambruk, nilai kalau hilang ya hilang, investasi langsung berubah jadi spekulasi, akhirnya tim proyek juga kabur, kejadian kayak gini jarang apa?
Saya sendiri sudah tidak pusing soal nilai lagi. Tidak pernah berharap “habis overbought pasti rebound”, saya fokus trading selisih harga saja. Saya tidak peduli koin ini nilainya berapa, saya cuma perhatikan dua hal: orang-orang di pasar sedang apa, uang mengalir ke mana.
Yang paling bikin sebel dari berita adalah selalu telat. Ambil contoh data non-farm payroll atau CPI, kamu kira pasar baru bereaksi saat data diumumkan? Lucu. Gelombang PHK sudah terjadi jauh-jauh hari, masalah likuiditas juga bukan baru kemarin, orang-orang sudah mulai jual aset dan redeem dana sejak lama. Tunggu data keluar? Pergerakan harga sudah lewat setengah jalan.
Teknikal beda, lebih simpel dan langsung. Dia tidak peduli nilai, cuma pantau sentimen pasar, ekspektasi, dan pola perilaku trader—intinya, menganalisis kesalahan manusia yang terus diulang dalam trading.
Tentu, analisis teknikal juga sering jadi sasaran kritik. Banyak penjual kursus di luar sana melebih-lebihkan MACD, KDJ, moving average seolah-olah itu sakti, padahal semuanya indikator telat, tidak terlalu berguna. Akibatnya banyak orang pikir analisis teknikal cuma sebatas hafal rumus indikator. Padahal, analisis teknikal yang benar itu soal memahami logika perilaku pasar, bukan sekadar menghafal rumus.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SchrodingerWallet
· 11jam yang lalu
Sejujurnya, saya memang tidak mengerti dengan orang-orang yang setiap hari membanggakan fundamental, koinnya sudah mau kabur masih saja bicara soal investasi nilai.
Kejar berita hot malah kena rugi, lihat analisis teknikal juga kena rugi, akhirnya saya cuma lihat di grafik K-Line siapa yang ambil alih, uang mengalir ke mana ya ikuti saja ke situ.
Para penjual kursus itu benar-benar parah, satu garis moving average bisa dijelaskan setengah hari, mending langsung lihat resistance di order book lebih cepat.
Daripada pusing mikirin ini layak atau tidak, lebih baik tanya diri sendiri bisa nggak ngambil selisih dari pasar kali ini.
Lihat AsliBalas0
degenwhisperer
· 12-04 02:50
Betul sekali, berita selalu datang terlambat, saya sangat merasakan hal ini.
Sebenarnya cuma perlu pantau likuiditas, siapa yang sedang akumulasi dan siapa yang menjual besar-besaran.
Fundamental? Uh, kebanyakan koin bahkan nggak punya fundamental sama sekali.
Serius, kursus-kursus KDJ moving average yang menipu itu seharusnya dilarang, sudah merugikan banyak pemula.
Trading selisih harga ya trading selisih harga, jangan kasih label "investor nilai" ke diri sendiri, munafik.
Kelemahan manusia, pasar paling suka menyiksa hal ini berulang kali.
Gelombang proyek kabur dua tahun terakhir udah sering banget, harusnya sudah sadar.
Uang mengalir ke mana, lihat ini jauh lebih bisa diandalkan daripada fundamental.
Lihat AsliBalas0
TokenomicsTrapper
· 12-04 02:49
Sejujurnya, membaca kontrak jauh lebih penting daripada semua kebisingan ini... sudah pernah melihat pola exit pump seperti ini sebelumnya, benar-benar textbook teori greater fool. Orang-orang mengejar analisa teknikal sementara jadwal vesting sebentar lagi terbuka lol
Lihat AsliBalas0
AirdropNinja
· 12-04 02:42
Benar sekali, para penjual kurs itu memang luar biasa, mereka membesar-besarkan indikator seolah-olah itu obat dewa.
---
Fundamental? Di dunia kripto kebanyakan cuma angin kosong saja.
---
Orang yang berspekulasi tapi mengira sedang investasi, dari sepuluh sembilan pasti rugi parah, sekarang pun masih bertahan mati-matian.
---
Kasus rug pull memang sudah sering terjadi, sampai-sampai sudah mati rasa.
---
Soal informasi yang datang terlambat, saya sangat merasakan, setiap kali selalu lambat satu langkah.
---
Daripada pusing soal nilai, lebih baik lihat ke mana uang mengalir, sederhana dan to the point.
---
Analisis teknikal itu sebenarnya membaca psikologi manusia, banyak orang belum kepikiran soal ini.
---
Indikator yang dijual di kurs memang sampah semua, tapi memahami logika pasar itu yang terpenting.
---
Di dunia kripto, masuknya gampang banget, skema ponzi di mana-mana, nggak heran Bitcoin masih bisa bertahan sendiri.
Lihat AsliBalas0
RektCoaster
· 12-04 02:39
Betul sekali, dunia kripto memang seperti kasino, jangan bohongi diri sendiri.
Kalau terlalu serius, analisis berita memang agak terlambat, sekarang saya juga cuma lihat grafik dan arus dana.
Analisis teknikal jauh lebih bisa diandalkan, cuma memang harus paham pola psikologi manusia.
Orang-orang yang jualan kursus itu benar-benar keterlaluan, sudah pakai MACD 5 tahun tapi tetap rugi.
Istilah investasi nilai di dunia kripto itu cuma lelucon, saatnya sadar realita.
Terlalu banyak orang yang ngotot menahan kerugian, daripada nunggu fundamental berbalik, mending cari selisih harga.
Begitu berita keluar, tren sudah selesai, yang dapat untung sudah kabur duluan.
Yang paling penting tetap lihat arus uang ke mana, itu baru prinsip utama.
Kenapa sekarang banyak orang tidak melihat fundamental, tidak mengikuti berita, malah justru ngotot di analisis teknikal? Jujur saja, di dunia kripto selain Bitcoin dan beberapa koin utama, sisanya kebanyakan murni spekulasi, sama sekali tidak ada hubungannya dengan investasi.
Kata-kata Livermore itu memang sangat tepat—jebakan terbesar adalah menganggap spekulasi sebagai investasi. Lihat saja berapa banyak orang yang beli koin sambil ngomong “investasi nilai”, tapi begitu harga turun, langsung tahan rugi, sambil menghibur diri “nanti juga naik lagi”. Kenyataannya? Fundamental kalau ambruk ya ambruk, nilai kalau hilang ya hilang, investasi langsung berubah jadi spekulasi, akhirnya tim proyek juga kabur, kejadian kayak gini jarang apa?
Saya sendiri sudah tidak pusing soal nilai lagi. Tidak pernah berharap “habis overbought pasti rebound”, saya fokus trading selisih harga saja. Saya tidak peduli koin ini nilainya berapa, saya cuma perhatikan dua hal: orang-orang di pasar sedang apa, uang mengalir ke mana.
Yang paling bikin sebel dari berita adalah selalu telat. Ambil contoh data non-farm payroll atau CPI, kamu kira pasar baru bereaksi saat data diumumkan? Lucu. Gelombang PHK sudah terjadi jauh-jauh hari, masalah likuiditas juga bukan baru kemarin, orang-orang sudah mulai jual aset dan redeem dana sejak lama. Tunggu data keluar? Pergerakan harga sudah lewat setengah jalan.
Teknikal beda, lebih simpel dan langsung. Dia tidak peduli nilai, cuma pantau sentimen pasar, ekspektasi, dan pola perilaku trader—intinya, menganalisis kesalahan manusia yang terus diulang dalam trading.
Tentu, analisis teknikal juga sering jadi sasaran kritik. Banyak penjual kursus di luar sana melebih-lebihkan MACD, KDJ, moving average seolah-olah itu sakti, padahal semuanya indikator telat, tidak terlalu berguna. Akibatnya banyak orang pikir analisis teknikal cuma sebatas hafal rumus indikator. Padahal, analisis teknikal yang benar itu soal memahami logika perilaku pasar, bukan sekadar menghafal rumus.