Melihat semua data historis, setiap kali terjadi kapitulasi dari pemegang jangka panjang, biasanya itu terjadi pada periode harga BTC yang relatif tinggi. Namun, sedikit berbeda dari empat siklus sebelumnya, kapitulasi pemegang jangka panjang sebelumnya bertepatan dengan kenaikan saldo di bursa, yang berarti memang pemegang jangka panjang yang benar-benar menjual, dan penjualan oleh pemegang jangka panjang kemungkinan besar terjadi setelah harga mencapai level yang tinggi.

Data ini tidak pernah meleset dalam sejarah sebelumnya, selama pemegang jangka panjang mulai menjual secara terpusat, itu biasanya bertepatan dengan titik tertinggi dalam sejarah Bitcoin. Namun, siklus kali ini benar-benar berbeda. Meskipun pemegang jangka panjang juga sedang menjual, saldo di bursa justru menurun, yang menunjukkan bahwa yang benar-benar menjual belum tentu pemegang jangka panjang, malah justru saldo di bursa yang sedang terkuras.

Jadi, untuk pasar saat ini, seharusnya pemegang jangka panjang masih terus menahan posisi mereka, sementara saldo di bursa terpaksa terkuras karena penjualan berkurang. Inilah salah satu alasan mengapa jumlah pemegang jangka panjang menurun. Maka, jika melihat data ini di masa lalu, seharusnya harga BTC naik, tetapi saat ini justru sebaliknya. Jadi, hanya ada dua kemungkinan:

1. Data ini tidak lagi mengikuti pola historis.
2. Saat ini data ini berada di area merah yang sama seperti tahun 2021.

Situasi serupa juga pernah terjadi pada tahun 2021, saat itu terjadi penurunan besar pada 312, kemudian baru mulai rebound secara bertahap pada bulan Juli. Situasi saat ini tidak menutup kemungkinan terjadi dengan cara yang sama.