Thyssenkrupp Nucera telah memberikan hasil yang campur aduk untuk tahun fiskal terbarunya, dengan profitabilitas tertekan meskipun stabil di area tertentu. Laba bersih kelompok industri ini turun tajam menjadi sekitar 5 juta euro dari 11 juta euro tahun sebelumnya, yang berujung pada laba per saham hanya 0,04 euro dibandingkan dengan 0,09 euro sebelumnya.
Ikhtisar Kinerja dan Hambatan Pasar
Profitabilitas operasional perusahaan, diukur dengan EBIT, meningkat secara modest menjadi 2 juta euro setelah mencatat kerugian 14 juta euro pada tahun sebelumnya. Namun, pendapatan menurun sedikit menjadi 845 juta euro dari 862 juta euro, menandakan tekanan pasar yang terus berlanjut. Yang lebih mengkhawatirkan adalah metrik penerimaan pesanan, yang merosot menjadi 348 juta euro—kurang dari setengah 636 juta euro yang tercatat dua belas bulan sebelumnya. Kelemahan substansial dalam pesanan baru ini menunjukkan kondisi permintaan yang menantang di depan.
Kuartal keempat menggambarkan gambaran yang sama suram, dengan EBIT negatif sebesar 1 juta euro mencerminkan kuartal tahun sebelumnya, sementara penjualan menyusut 28% menjadi 182 juta euro. Bagi para investor yang fokus pada implikasi pajak atas keuntungan pasar saham, hasil ini menekankan tekanan pendapatan yang membatasi pengembalian pemegang saham.
Pandangan Hati-hati untuk FY2025/26
Panduan manajemen untuk siklus fiskal berikutnya mencerminkan ketidakpastian yang terus berlanjut. Grup memproyeksikan penerimaan pesanan antara 350 juta dan 900 juta euro, sebuah rentang yang luas menunjukkan kondisi pasar yang tidak terduga. Pendapatan diperkirakan dalam rentang yang lebih sempit 500-600 juta euro, sementara EBIT konsolidasi diperkirakan tetap negatif, berkisar dari negatif 30 juta euro hingga impas—menunjukkan bahwa pemulihan masih belum lengkap.
Proyeksi ini menyoroti perjuangan perusahaan untuk mengembalikan profitabilitas di tengah hambatan industri yang terus-menerus dan momentum pesanan yang lemah di seluruh operasinya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Thyssenkrupp Nucera Melihat Pengembalian Pemegang Saham Tertekan seiring Menurunnya Profitabilitas di FY2024/25
Thyssenkrupp Nucera telah memberikan hasil yang campur aduk untuk tahun fiskal terbarunya, dengan profitabilitas tertekan meskipun stabil di area tertentu. Laba bersih kelompok industri ini turun tajam menjadi sekitar 5 juta euro dari 11 juta euro tahun sebelumnya, yang berujung pada laba per saham hanya 0,04 euro dibandingkan dengan 0,09 euro sebelumnya.
Ikhtisar Kinerja dan Hambatan Pasar
Profitabilitas operasional perusahaan, diukur dengan EBIT, meningkat secara modest menjadi 2 juta euro setelah mencatat kerugian 14 juta euro pada tahun sebelumnya. Namun, pendapatan menurun sedikit menjadi 845 juta euro dari 862 juta euro, menandakan tekanan pasar yang terus berlanjut. Yang lebih mengkhawatirkan adalah metrik penerimaan pesanan, yang merosot menjadi 348 juta euro—kurang dari setengah 636 juta euro yang tercatat dua belas bulan sebelumnya. Kelemahan substansial dalam pesanan baru ini menunjukkan kondisi permintaan yang menantang di depan.
Kuartal keempat menggambarkan gambaran yang sama suram, dengan EBIT negatif sebesar 1 juta euro mencerminkan kuartal tahun sebelumnya, sementara penjualan menyusut 28% menjadi 182 juta euro. Bagi para investor yang fokus pada implikasi pajak atas keuntungan pasar saham, hasil ini menekankan tekanan pendapatan yang membatasi pengembalian pemegang saham.
Pandangan Hati-hati untuk FY2025/26
Panduan manajemen untuk siklus fiskal berikutnya mencerminkan ketidakpastian yang terus berlanjut. Grup memproyeksikan penerimaan pesanan antara 350 juta dan 900 juta euro, sebuah rentang yang luas menunjukkan kondisi pasar yang tidak terduga. Pendapatan diperkirakan dalam rentang yang lebih sempit 500-600 juta euro, sementara EBIT konsolidasi diperkirakan tetap negatif, berkisar dari negatif 30 juta euro hingga impas—menunjukkan bahwa pemulihan masih belum lengkap.
Proyeksi ini menyoroti perjuangan perusahaan untuk mengembalikan profitabilitas di tengah hambatan industri yang terus-menerus dan momentum pesanan yang lemah di seluruh operasinya.