Yen akan kembali jatuh? Dari 156 ke 160, seberapa jauh lagi depresiasi ini akan berlanjut

Nilai tukar yen Jepang telah menjadi kenyataan, pasar saat ini bertanya-tanya: sampai di mana lagi nilainya akan jatuh?

Perang kebijakan memanas, ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral terus ditekan

Gubernur Bank of Japan, Ueda Kazuo, pernah mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga bisa terjadi paling cepat Desember, tetapi sinyal ini sekarang sudah tidak lagi dianggap serius. Serangkaian langkah pemerintah Yoshihide Suga sedang secara drastis mengubah ekspektasi pasar—data terbaru menunjukkan bahwa peluang Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga pada Desember hanya 28%, dan baru akan naik menjadi 42% pada Januari tahun depan.

Kuncinya terletak pada juru bicara ekonomi Suga, Goushi Kataoka, yang secara tegas menyatakan: pengeluaran fiskal lebih baik daripada normalisasi kebijakan moneter, dan Bank of Japan kemungkinan besar tidak akan menaikkan suku bunga sebelum Maret tahun depan. Ini sama saja pemerintah secara langsung menekan bank sentral, menuntut mereka untuk mendukung rencana stimulus ekonomi. Strategi valas dari Nomura Securities, Yūjirō Goto, menyatakan dengan tegas: “Investor menyadari tren ekspansi fiskal, yang mungkin menyebabkan BOJ menunda kenaikan suku bunga, sehingga mulai menjual yen.”

Rencana fiskal 17 triliun yen, yen kembali tertekan

Pada 21 November, rencana stimulus ekonomi Suga akan resmi diumumkan, dengan anggaran diperkirakan melebihi 17 triliun yen. Apa artinya ini? Ini berarti pemerintah Jepang berencana mencetak uang dalam jumlah besar, sementara bank sentral dibatasi dan tidak bisa menyesuaikan kenaikan suku bunga, sehingga tekanan depresiasi yen semakin terkunci.

Data sudah berbicara: pada 19 November, hasil obligasi pemerintah 10 tahun Jepang naik ke 1,78%, tertinggi sejak 2008; hasil lelang obligasi 20 tahun menunjukkan kelemahan, pasar khawatir dengan skala utang pemerintah yang terlalu besar.

USD/JPY mendekati 156, spekulan masih menguji batas pemerintah

USD/JPY kini mendekati level 156, dan para spekulan masih menambah posisi. Francesco Pesole, strategis valas dari ING Group, mengatakan: “Spekulan tetap cenderung membeli dolar terhadap yen, menguji toleransi pemerintah Jepang, dan peringatan lisan dari pemerintah semakin kecil pengaruhnya terhadap pasar.”

Dengan kata lain, hanya mengandalkan kata-kata pemerintah Jepang tidak lagi cukup menakut-nakuti pasar. Dalam beberapa hari ke depan, tekanan kenaikan lebih lanjut mungkin terjadi, dan batas bawahnya bisa mendekati 160—ini bukan lagi prediksi, melainkan skenario yang sedang dipentaskan pasar secara real-time.

Pandangan ke depan: Apakah yen akan jatuh lagi?

Ekonom dari Barclays menyimpulkan secara langsung: mengingat posisi politik Suga yang condong ke “Ekonomi Abenomics”, nilai tukar yen kemungkinan besar akan terus tertekan. Ekspansi fiskal lebih lanjut diperkirakan akan menjaga USD/JPY tetap tinggi, dan Barclays menyarankan investor untuk tetap long dolar terhadap yen.

Kesimpulannya sangat jelas—yen akan jatuh lagi. Lingkungan kebijakan menentukan hal ini, kecuali Bank of Japan tiba-tiba menunjukkan kekerasan hati, atau pemerintah mengubah kata-katanya, maka dari 156 ke 160 bukan lagi soal “apakah”, melainkan “kapan”.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)