Lima Tahun Tinjauan: Perjalanan Volatilitas Yuan dari Penguatan ke Pelemahan dan Kembali
Untuk menilai arah masa depan nilai tukar yuan, pertama-tama harus memahami apa yang telah dialami selama lima tahun terakhir.
2020 Dampak Pandemi, Yuan Berbalik Menguat
Pada awal pandemi, nilai tukar dolar AS terhadap yuan berkisar antara 6.9-7.0. Namun, seiring China dengan cepat mengendalikan pandemi dan pulih lebih dulu, ditambah Federal Reserve yang agresif menurunkan suku bunga mendekati nol, selisih suku bunga justru menguntungkan yuan. Menjelang akhir tahun, nilai tukar kembali menguat ke sekitar 6.50, dengan apresiasi sekitar 6% sepanjang tahun.
2021 Masa Keuntungan Ekspor, Yuan Tetap Tinggi
Pertumbuhan ekspor China yang kuat dan prospek ekonomi yang cerah membuat bank sentral mempertahankan kebijakan yang stabil. Pada saat yang sama, indeks dolar AS melemah, dan nilai tukar dolar terhadap yuan berfluktuasi sempit antara 6.35-6.58, dengan rata-rata tahunan sekitar 6.45, menjadikan yuan periode terkuat dalam beberapa tahun terakhir.
2022 Federal Reserve Melakukan Kenaikan Suku Bunga Secara Agresif, Yuan Jatuh Drastis
Tahun ini menjadi yang paling tidak pasti. Federal Reserve menghadapi inflasi tinggi dan memulai siklus kenaikan suku bunga agresif, menyebabkan indeks dolar melonjak. Nilai tukar dolar terhadap yuan naik dari 6.35 ke atas 7.25, dengan pelemahan sekitar 8% sepanjang tahun, mencatat penurunan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Di dalam negeri, krisis properti memburuk, pengendalian pandemi yang ketat, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan kepercayaan pasar menurun secara signifikan.
2023 Tahun Penantian, Yuan Tertekan
Indeks dolar tetap tinggi di kisaran 100-104, dan yuan terus tertekan. Nilai tukar dolar terhadap yuan berfluktuasi antara 6.83-7.35 sepanjang tahun, dan sedikit menguat ke sekitar 7.1 di akhir tahun. Ekonomi China tidak pulih sesuai harapan, krisis properti belum terselesaikan, permintaan konsumsi lemah, sehingga yuan kekurangan dorongan untuk menguat.
2024 Kebijakan Stimulus Mulai Muncul, Yuan Rebound
Dengan peluncuran serangkaian langkah stimulus fiskal dan kebijakan dukungan properti, pasar mulai menilai ulang prospek ekonomi. Indeks dolar juga mulai turun dari posisi tinggi, dan nilai tukar yuan terhadap dolar naik dari 7.1 di awal tahun ke 7.3 di pertengahan tahun. Pada Agustus, yuan offshore sempat menembus 7.10, mencatat level tertinggi semester, dan volatilitas pasar meningkat secara signifikan, mencerminkan perubahan sentimen investor.
Posisi Yuan Saat Ini? Titik Balik Utama Telah Muncul
Memasuki 2025, tren nilai tukar yuan mengalami perubahan kualitas yang jelas.
Berdasarkan data terbaru, di awal tahun dolar AS terhadap yuan berfluktuasi antara 7.04-7.3. Pada semester pertama, karena ketidakpastian kebijakan tarif global dan penguatan indeks dolar, yuan offshore sempat menembus 7.40, mencatat rekor baru sejak “Reform Kurs 8.11” tahun 2015. Ekspektasi pesimis terhadap prospek yuan mencapai puncaknya.
Namun, di semester kedua, arah berbalik. Seiring kemajuan negosiasi perdagangan China-AS dan melemahnya indeks dolar, yuan mulai stabil kembali. Pada 15 Desember, didorong oleh pengumuman Federal Reserve yang menurunkan suku bunga, nilai tukar yuan terhadap dolar menguat menembus 7.05, dan hingga saat ini sudah menyentuh 7.0404, mencatat level tertinggi baru dalam 14 bulan terakhir.
Sinyal ini sangat penting—ini bisa menjadi pertanda bahwa siklus pelemahan yang dimulai pada 2022 resmi berakhir, dan yuan berpotensi memasuki tren penguatan baru.
Empat Faktor Inti yang Mendorong Penguatan Yuan
Indeks Dolar Berubah dari Kuat ke Lemah
Pada paruh pertama 2025, indeks dolar turun dari 109 ke 98, dengan penurunan hampir 10%. Pada November, karena ekspektasi pasar terhadap Federal Reserve yang menurunkan suku bunga meredup, indeks dolar rebound di atas 100. Tapi, memasuki Desember, setelah penurunan suku bunga oleh Fed, indeks dolar kembali turun, mencapai titik terendah 97.869, dan berada di kisaran 97.8-98.5.
Kelemahan dolar secara alami mendukung yuan, ini adalah pendorong langsung pergerakan nilai tukar.
Negosiasi China-AS Berubah dari Konfrontasi ke Kerja Sama
Negosiasi perdagangan terbaru mencapai kesepakatan gencatan senjata—AS akan menurunkan tarif terhadap produk China yang mengandung fentanil dari 20% menjadi 10%, dan bagian dari tarif tambahan 24% akan ditangguhkan hingga November 2026. Kedua negara sepakat menunda pembatasan ekspor rare earth dan memperluas pembelian produk pertanian AS.
Meskipun sebelumnya ada contoh kesepakatan serupa yang akhirnya gagal, situasi saat ini menciptakan lingkungan eksternal yang relatif stabil bagi yuan. Selama negosiasi tetap stabil, suasana pasar diharapkan terus membaik.
Kebijakan Pertumbuhan Ekonomi China yang Stabil Mulai Efektif
Langkah stimulus fiskal dan kebijakan dukungan properti telah diluncurkan, dan pasar mulai percaya bahwa pemerintah China memiliki niat dan kemampuan untuk menstabilkan ekonomi. Ini akan menarik aliran modal asing kembali ke aset yuan dan meningkatkan permintaan terhadap yuan.
Mekanisme Pemulihan dari Underestimate Yuan
Bank investasi internasional menganalisis bahwa nilai tukar efektif riil yuan 12% di bawah rata-rata 10 tahun, dan undervalued terhadap dolar AS sebesar 15%. Kondisi undervalued ini sendiri mengandung potensi penguatan, dan pasar akan melakukan koreksi terhadap ketidakseimbangan ini suatu saat nanti.
Bagaimana Pandangan Bank Investasi Utama tentang Tren Yuan 2026?
Deutsche Bank: Target 6.7
Bank ini percaya yuan sedang memulai siklus penguatan jangka panjang. Mereka memperkirakan nilai tukar dolar terhadap yuan akan naik ke 7.0 pada akhir 2025 dan selanjutnya ke 6.7 pada akhir 2026.
Goldman Sachs: Yuan Menembus 7 Lebih Cepat dari Perkiraan
Kepala strategi valuta asing Goldman Sachs Kamakshya Trivedi secara langsung menyatakan, berdasarkan undervaluasi yuan saat ini dan kemajuan negosiasi China-AS, nilai tukar yuan terhadap dolar akan naik ke 7.0 dalam 12 bulan ke depan. Logika Goldman Sachs adalah, kinerja ekspor China yang kuat akan terus mendukung yuan, dan mereka percaya pemerintah China lebih memilih menggunakan alat fiskal daripada kebijakan devaluasi untuk merangsang ekonomi.
Tiga Variabel Penting yang Mempengaruhi Tren Nilai Tukar Yuan
Meskipun prospek cerah, investor harus tetap waspada terhadap variabel yang mungkin muncul:
1. Tren Indeks Dolar—Jika Federal Reserve secara tak terduga menghentikan penurunan suku bunga atau berbalik menaikkan suku bunga, dolar bisa menguat kembali, yang akan langsung mempengaruhi proses penguatan yuan.
2. Sinyal Pengaturan Kurs Tengah Yuan—PBOC semakin jelas mengarahkan nilai tukar melalui penetapan kurs tengah harian. Jika sikap resmi berubah, tren jangka pendek bisa berbalik.
3. Intensitas Kebijakan Pertumbuhan Stabil China—Jika kebijakan stimulus ekonomi tidak efektif sesuai harapan, kepercayaan pasar bisa goyah, melemahkan motivasi masuknya modal asing.
Kemungkinan yuan cepat turun di bawah 7.0 sebelum akhir 2025 cukup kecil. Dalam jangka pendek, yuan diperkirakan tetap cukup kuat, tetapi cenderung berfluktuasi dalam kisaran dan berlawanan arah dengan dolar, dengan kenaikan dan penurunan terbatas.
Kesempatan Menengah: Perhatikan Sikap Resmi
Sikap Bank Sentral sangat penting. Jika PBOC terus mendorong yuan menguat dan mengadopsi kebijakan moneter longgar, ini akan memperkuat sentimen positif. Sebaliknya, jika sikap berubah, ekspektasi penguatan bisa pupus.
Logika Jangka Panjang: Siklus Kebijakan Bisa Berlanjut Sepuluh Tahun
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siklus nilai tukar yang didorong kebijakan biasanya berlangsung sekitar sepuluh tahun. Begitu yuan memasuki tren penguatan, peluang investasi jangka menengah cukup menarik. Fluktuasi jangka pendek hanyalah bagian dari perilaku pasar normal.
Kata Penutup
Pergerakan yuan telah berbalik dari pelemahan satu arah pada 2022 menjadi pemulihan di 2025. Baik dari indeks dolar, hubungan China-AS, ekspektasi kebijakan, maupun aliran modal, yuan berada di titik balik siklus.
Bagi investor, kuncinya bukanlah mengejar harga tinggi atau beranggapan pasar akan melemah, melainkan memantau empat faktor utama tersebut, dan secara bertahap membangun posisi saat kondisi kebijakan stabil dan lingkungan eksternal membaik. Dengan menangkap tren makro, pasar valuta asing yang memiliki volume transaksi besar dan memungkinkan posisi dua arah biasanya lebih mudah menguntungkan daripada pasar saham.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Perkembangan Nilai Tukar Renminbi dalam 5 Tahun Mendalam | Apakah Akan Terus Menguat Hingga 2026? Bagaimana Investor Harus Menyusun Strategi
Lima Tahun Tinjauan: Perjalanan Volatilitas Yuan dari Penguatan ke Pelemahan dan Kembali
Untuk menilai arah masa depan nilai tukar yuan, pertama-tama harus memahami apa yang telah dialami selama lima tahun terakhir.
2020 Dampak Pandemi, Yuan Berbalik Menguat
Pada awal pandemi, nilai tukar dolar AS terhadap yuan berkisar antara 6.9-7.0. Namun, seiring China dengan cepat mengendalikan pandemi dan pulih lebih dulu, ditambah Federal Reserve yang agresif menurunkan suku bunga mendekati nol, selisih suku bunga justru menguntungkan yuan. Menjelang akhir tahun, nilai tukar kembali menguat ke sekitar 6.50, dengan apresiasi sekitar 6% sepanjang tahun.
2021 Masa Keuntungan Ekspor, Yuan Tetap Tinggi
Pertumbuhan ekspor China yang kuat dan prospek ekonomi yang cerah membuat bank sentral mempertahankan kebijakan yang stabil. Pada saat yang sama, indeks dolar AS melemah, dan nilai tukar dolar terhadap yuan berfluktuasi sempit antara 6.35-6.58, dengan rata-rata tahunan sekitar 6.45, menjadikan yuan periode terkuat dalam beberapa tahun terakhir.
2022 Federal Reserve Melakukan Kenaikan Suku Bunga Secara Agresif, Yuan Jatuh Drastis
Tahun ini menjadi yang paling tidak pasti. Federal Reserve menghadapi inflasi tinggi dan memulai siklus kenaikan suku bunga agresif, menyebabkan indeks dolar melonjak. Nilai tukar dolar terhadap yuan naik dari 6.35 ke atas 7.25, dengan pelemahan sekitar 8% sepanjang tahun, mencatat penurunan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Di dalam negeri, krisis properti memburuk, pengendalian pandemi yang ketat, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan kepercayaan pasar menurun secara signifikan.
2023 Tahun Penantian, Yuan Tertekan
Indeks dolar tetap tinggi di kisaran 100-104, dan yuan terus tertekan. Nilai tukar dolar terhadap yuan berfluktuasi antara 6.83-7.35 sepanjang tahun, dan sedikit menguat ke sekitar 7.1 di akhir tahun. Ekonomi China tidak pulih sesuai harapan, krisis properti belum terselesaikan, permintaan konsumsi lemah, sehingga yuan kekurangan dorongan untuk menguat.
2024 Kebijakan Stimulus Mulai Muncul, Yuan Rebound
Dengan peluncuran serangkaian langkah stimulus fiskal dan kebijakan dukungan properti, pasar mulai menilai ulang prospek ekonomi. Indeks dolar juga mulai turun dari posisi tinggi, dan nilai tukar yuan terhadap dolar naik dari 7.1 di awal tahun ke 7.3 di pertengahan tahun. Pada Agustus, yuan offshore sempat menembus 7.10, mencatat level tertinggi semester, dan volatilitas pasar meningkat secara signifikan, mencerminkan perubahan sentimen investor.
Posisi Yuan Saat Ini? Titik Balik Utama Telah Muncul
Memasuki 2025, tren nilai tukar yuan mengalami perubahan kualitas yang jelas.
Berdasarkan data terbaru, di awal tahun dolar AS terhadap yuan berfluktuasi antara 7.04-7.3. Pada semester pertama, karena ketidakpastian kebijakan tarif global dan penguatan indeks dolar, yuan offshore sempat menembus 7.40, mencatat rekor baru sejak “Reform Kurs 8.11” tahun 2015. Ekspektasi pesimis terhadap prospek yuan mencapai puncaknya.
Namun, di semester kedua, arah berbalik. Seiring kemajuan negosiasi perdagangan China-AS dan melemahnya indeks dolar, yuan mulai stabil kembali. Pada 15 Desember, didorong oleh pengumuman Federal Reserve yang menurunkan suku bunga, nilai tukar yuan terhadap dolar menguat menembus 7.05, dan hingga saat ini sudah menyentuh 7.0404, mencatat level tertinggi baru dalam 14 bulan terakhir.
Sinyal ini sangat penting—ini bisa menjadi pertanda bahwa siklus pelemahan yang dimulai pada 2022 resmi berakhir, dan yuan berpotensi memasuki tren penguatan baru.
Empat Faktor Inti yang Mendorong Penguatan Yuan
Indeks Dolar Berubah dari Kuat ke Lemah
Pada paruh pertama 2025, indeks dolar turun dari 109 ke 98, dengan penurunan hampir 10%. Pada November, karena ekspektasi pasar terhadap Federal Reserve yang menurunkan suku bunga meredup, indeks dolar rebound di atas 100. Tapi, memasuki Desember, setelah penurunan suku bunga oleh Fed, indeks dolar kembali turun, mencapai titik terendah 97.869, dan berada di kisaran 97.8-98.5.
Kelemahan dolar secara alami mendukung yuan, ini adalah pendorong langsung pergerakan nilai tukar.
Negosiasi China-AS Berubah dari Konfrontasi ke Kerja Sama
Negosiasi perdagangan terbaru mencapai kesepakatan gencatan senjata—AS akan menurunkan tarif terhadap produk China yang mengandung fentanil dari 20% menjadi 10%, dan bagian dari tarif tambahan 24% akan ditangguhkan hingga November 2026. Kedua negara sepakat menunda pembatasan ekspor rare earth dan memperluas pembelian produk pertanian AS.
Meskipun sebelumnya ada contoh kesepakatan serupa yang akhirnya gagal, situasi saat ini menciptakan lingkungan eksternal yang relatif stabil bagi yuan. Selama negosiasi tetap stabil, suasana pasar diharapkan terus membaik.
Kebijakan Pertumbuhan Ekonomi China yang Stabil Mulai Efektif
Langkah stimulus fiskal dan kebijakan dukungan properti telah diluncurkan, dan pasar mulai percaya bahwa pemerintah China memiliki niat dan kemampuan untuk menstabilkan ekonomi. Ini akan menarik aliran modal asing kembali ke aset yuan dan meningkatkan permintaan terhadap yuan.
Mekanisme Pemulihan dari Underestimate Yuan
Bank investasi internasional menganalisis bahwa nilai tukar efektif riil yuan 12% di bawah rata-rata 10 tahun, dan undervalued terhadap dolar AS sebesar 15%. Kondisi undervalued ini sendiri mengandung potensi penguatan, dan pasar akan melakukan koreksi terhadap ketidakseimbangan ini suatu saat nanti.
Bagaimana Pandangan Bank Investasi Utama tentang Tren Yuan 2026?
Deutsche Bank: Target 6.7
Bank ini percaya yuan sedang memulai siklus penguatan jangka panjang. Mereka memperkirakan nilai tukar dolar terhadap yuan akan naik ke 7.0 pada akhir 2025 dan selanjutnya ke 6.7 pada akhir 2026.
Goldman Sachs: Yuan Menembus 7 Lebih Cepat dari Perkiraan
Kepala strategi valuta asing Goldman Sachs Kamakshya Trivedi secara langsung menyatakan, berdasarkan undervaluasi yuan saat ini dan kemajuan negosiasi China-AS, nilai tukar yuan terhadap dolar akan naik ke 7.0 dalam 12 bulan ke depan. Logika Goldman Sachs adalah, kinerja ekspor China yang kuat akan terus mendukung yuan, dan mereka percaya pemerintah China lebih memilih menggunakan alat fiskal daripada kebijakan devaluasi untuk merangsang ekonomi.
Tiga Variabel Penting yang Mempengaruhi Tren Nilai Tukar Yuan
Meskipun prospek cerah, investor harus tetap waspada terhadap variabel yang mungkin muncul:
1. Tren Indeks Dolar—Jika Federal Reserve secara tak terduga menghentikan penurunan suku bunga atau berbalik menaikkan suku bunga, dolar bisa menguat kembali, yang akan langsung mempengaruhi proses penguatan yuan.
2. Sinyal Pengaturan Kurs Tengah Yuan—PBOC semakin jelas mengarahkan nilai tukar melalui penetapan kurs tengah harian. Jika sikap resmi berubah, tren jangka pendek bisa berbalik.
3. Intensitas Kebijakan Pertumbuhan Stabil China—Jika kebijakan stimulus ekonomi tidak efektif sesuai harapan, kepercayaan pasar bisa goyah, melemahkan motivasi masuknya modal asing.
Panduan Praktis Investor: Kapan Saatnya Membeli Yuan?
Ekspektasi Jangka Pendek: Penguatan Moderat, Pergerakan Terbatas
Kemungkinan yuan cepat turun di bawah 7.0 sebelum akhir 2025 cukup kecil. Dalam jangka pendek, yuan diperkirakan tetap cukup kuat, tetapi cenderung berfluktuasi dalam kisaran dan berlawanan arah dengan dolar, dengan kenaikan dan penurunan terbatas.
Kesempatan Menengah: Perhatikan Sikap Resmi
Sikap Bank Sentral sangat penting. Jika PBOC terus mendorong yuan menguat dan mengadopsi kebijakan moneter longgar, ini akan memperkuat sentimen positif. Sebaliknya, jika sikap berubah, ekspektasi penguatan bisa pupus.
Logika Jangka Panjang: Siklus Kebijakan Bisa Berlanjut Sepuluh Tahun
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siklus nilai tukar yang didorong kebijakan biasanya berlangsung sekitar sepuluh tahun. Begitu yuan memasuki tren penguatan, peluang investasi jangka menengah cukup menarik. Fluktuasi jangka pendek hanyalah bagian dari perilaku pasar normal.
Kata Penutup
Pergerakan yuan telah berbalik dari pelemahan satu arah pada 2022 menjadi pemulihan di 2025. Baik dari indeks dolar, hubungan China-AS, ekspektasi kebijakan, maupun aliran modal, yuan berada di titik balik siklus.
Bagi investor, kuncinya bukanlah mengejar harga tinggi atau beranggapan pasar akan melemah, melainkan memantau empat faktor utama tersebut, dan secara bertahap membangun posisi saat kondisi kebijakan stabil dan lingkungan eksternal membaik. Dengan menangkap tren makro, pasar valuta asing yang memiliki volume transaksi besar dan memungkinkan posisi dua arah biasanya lebih mudah menguntungkan daripada pasar saham.