Beberapa teman bertanya kepada saya, mengapa sudah satu tahun berlalu tetapi belum mencapai target 1 juta, apakah kurang usaha? Jawaban saya biasanya: Bukan masalah usaha, kemungkinan besar arah yang salah.

Saya telah berkecimpung di pasar ini hampir sepuluh tahun, mengalami margin call, terjebak dalam jebakan, akun yang berulang kali direset, dan juga pernah mengalami saat-saat stabil membalikkan keadaan, dengan total keuntungan lebih dari 50 juta. Hari ini ingin berbagi, bukan tentang manajemen emosi trading, juga bukan strategi panggilan, melainkan pemahaman praktis yang benar-benar mengubah hasil trading saya.

Jika dibaca dengan serius, setidaknya bisa membantu Anda menghindari beberapa tahun jebakan.

**Jangan full posisi saat akun kecil**

Akun di bawah 100 ribu, intinya bukan soal frekuensi trading, tetapi apakah punya kesabaran. Dalam satu tahun cukup menangkap satu gelombang kenaikan utama yang layak. Banyak orang tidak mengerti, menunggu dalam posisi kosong sebenarnya juga adalah sebuah kemampuan, bahkan yang paling berharga.

**Level trading belum cukup, uang didapatkan hampir dari keberuntungan**

Sebelum benar-benar masuk uang nyata, harus latihan di akun demo. Eksekusi, mental, hal-hal ini bisa diuji berkali-kali di demo. Tapi di akun nyata tidak bisa, satu kesalahan besar bisa langsung keluar dari pasar, tidak ada kesempatan kedua.

**Berita baik malah harus hati-hati**

Hari saat berita baik besar keluar dan harga tidak naik, keesokan harinya membuka tinggi biasanya adalah peluang untuk para trader ritel menjual. Pasar tidak pernah kekurangan cerita, yang benar-benar kurang adalah berapa banyak orang yang mau mengambil posisi.

**Sebelum libur harus pertimbangkan pengurangan atau penutupan posisi**

Ini sudah terbukti berkali-kali dalam sejarah, manajemen risiko sebelum libur selalu lebih berharga daripada bertaruh besar. Hidup lebih penting dari apa pun, hanya dengan bertahan hidup, kita berhak mengikuti putaran berikutnya.

**Kunci operasi jangka menengah dan panjang bukanlah memegang mati**

Inti sebenarnya adalah pengelolaan kas—jual ringan saat di posisi tinggi, bangun posisi secara bertahap saat di posisi rendah, operasi bergulir, selalu punya amunisi di tangan. Beli sampai dasar lalu tahan sampai puncak? Itu permainan institusi, jika trader ritel berpikir begitu, kemungkinan besar mereka akan disingkirkan oleh bandar.

**Hanya trading pada koin dengan volume transaksi**

Jenis koin dengan volume transaksi sepi dan pergerakan yang mati suri langsung diabaikan. Trading koin seperti ini tidak hanya tidak menghasilkan uang, malah membuang-buang mental.

**Bentuk penurunan menentukan kualitas rebound**

Penurunan lambat dan terus menerus sangat menyiksa, tapi penurunan cepat karena panic biasanya memunculkan pemulihan teknikal yang cepat. Pola ini cukup menarik.

**Kalau salah beli, harus cepat cut loss**

Stop loss adalah dasar dalam trading, kebanyakan orang gagal bukan karena tidak bisa menghasilkan uang, tetapi karena tidak mau cut loss. Selama modal belum habis, peluang selalu ada. Kapan harus melepaskan posisi yang seharusnya tidak diambil, itu yang mengubah karir trading.

**Kalau trading jangka pendek, grafik 15 menit paling penting**

Dipasangkan dengan indikator KDJ untuk melihat ritme, mencari divergence, bisa menyaring banyak order buruk yang emosional.

**Indikator teknikal tidak perlu dipelajari terlalu banyak**

Cara ini bukan soal banyaknya, tapi apakah benar-benar menguasainya. Mengasah satu atau dua model matang sampai mahir jauh lebih baik daripada belajar sepuluh indikator tapi tidak mahir di semuanya.

Sepuluh pengalaman ini, semuanya bukan diambil dari buku, setiap satu didapat dari uang asli dan kesalahan berkali-kali. Kurangi kerugian satu kali saja, itu sudah berarti mulai menghasilkan uang.