AAVE belakangan ini memang menjadi semakin kompleks. Ada whale yang langsung membuka posisi short dengan leverage 7x, pendiri proyek terjebak kerugian sebesar 15 juta dolar AS, dan saat sedang berusaha menjaga harga, datang lagi—seorang whale baru yang menyuntikkan 2,42 juta dolar AS dan kembali menambah posisi short dengan leverage 7x. Ini bukan sekadar fluktuasi pasar biasa, jelas ini serangan terhadap masalah internal proyek.

Logika dari whale sebenarnya cukup jelas: konflik komunitas, kegagalan pendiri dalam menjaga harga, semua ini adalah titik lemah jangka pendek dari proyek. Mereka sebenarnya tidak peduli dengan nilai jangka panjang AAVE, melainkan fokus pada kekacauan dan volatilitas saat ini, menggunakan leverage tinggi untuk memperbesar risiko menjadi keuntungan.

Peristiwa ini mengungkapkan beberapa masalah nyata:

**Dasar fundamental mungkin tidak cukup saat melakukan operasi kuantitatif**. Sekuat apapun keyakinan dan fundamental proyek, dalam jangka pendek bisa saja ditembus oleh serangan tepat dari modal besar.

**Risiko governance adalah ladang subur untuk short**. Jika komunitas terpecah, tim mengalami kontroversi, maka modal yang peka akan langsung mengatur posisi, memperbesar masalah, lalu menuai keuntungan.

**Volume investor ritel dan whale benar-benar berada di level berbeda**. Mereka punya rencana stop-loss dan take-profit yang lengkap, sedangkan kita berhadapan langsung, sama saja mengirim uang.

Bagaimana sebaiknya investor ritel menghadapi situasi seperti ini? Saran paling realistis adalah: jangan buru-buru melakukan bottom fishing. Saat konflik internal belum terselesaikan, semua pihak masih saling adu kekuatan, dan tren belum jelas, pilihan paling bijak adalah menunggu. Tunggu sampai masalah internal terselesaikan, pertarungan whale berakhir, grafik stabil, lalu lakukan penilaian berdasarkan nilai intrinsik proyek.

Itulah cara melindungi diri dalam lingkungan seperti ini.