Pasar pinjaman leverage AS baru-baru ini mengalami titik balik. Tingkat default selama 22 bulan berturut-turut yang melebihi 4% resmi berakhir pada bulan November, dengan tingkat default bulan itu turun menjadi 3,7%. Angka ini terdengar bagus, tetapi cerita di baliknya jauh lebih kompleks.

Kembali ke seberapa parah gelombang default ini—durasi periode ini dua kali lipat dari resesi ekonomi selama pandemi 2020. Namun ada sedikit kabar baik: puncak tingkat default dalam siklus ini tidak melebihi 5%, jauh di bawah 8% yang tercatat saat krisis keuangan 2009.

Tapi jangan terlalu senang dulu. Melihat tingkat default kumulatif selama 5 tahun saja sudah menunjukkan angka 16%, hampir sama dengan level 17% pada 2012. Apa artinya ini? Menunjukkan bahwa tingkat keparahan masalah sebenarnya tidak seoptimis tampaknya.

Yang lebih penting, pasar ini sendiri sedang berkembang pesat. Sejak 2012, ukuran pasar pinjaman leverage AS telah meningkat tiga kali lipat, kini mencapai rekor tertinggi sebesar 2 triliun dolar AS. Semakin besar pasar, semakin luas dampak risiko yang tersebar.

Para investor sedang membayar harga untuk siklus ini, kerugian besar sudah menjadi kenyataan. Bagi seluruh pasar keuangan, ini adalah sinyal yang perlu diwaspadai.