Divergence forex adalah sinyal yang menunjukkan ketidaksesuaian antara harga dan indikator teknikal. Ini adalah fenomena yang terjadi ketika indikator tidak mengonfirmasi pergerakan harga dalam arah yang sama, yang sering kali menunjukkan bahwa tren saat ini mungkin melemah atau akan mengalami perubahan.
Jika diamati dengan baik, Divergence bukanlah alat yang tidak dapat dipercaya, tetapi merupakan alat yang memberi tahu cerita yang berbeda tergantung pada situasi, dengan berbagai bentuk yang dapat digunakan trader secara luas untuk manfaat mereka.
Jenis utama Divergence Forex dan penggunaannya dalam trading
Jenis 1: Regular Divergence (Sinyal kontradiksi umum)
Regular Divergence terjadi ketika tren harga bergerak kuat, tetapi indikator tidak mengonfirmasi kekuatan tersebut dalam arah yang sama. Sinyal ini sering menunjukkan bahwa tren akan berbalik (Reversal Pattern)
Bullish Divergence: Terjadi di akhir tren turun ketika harga membentuk titik terendah baru (Lower Low) tetapi indikator seperti RSI tidak mengonfirmasi penurunan lebih lanjut melainkan menunjukkan sinyal pemulihan. Ini menunjukkan bahwa tren turun sedang kehilangan kekuatan dan harga cenderung berbalik naik.
Bearish Divergence: Terjadi di akhir tren naik ketika harga membentuk titik tertinggi baru (Higher High) tetapi indikator tidak mengonfirmasi kenaikan lebih lanjut melainkan mulai menunjukkan sinyal melemah. Ini menunjukkan bahwa tren naik sedang kehilangan momentum dan harga kemungkinan akan berbalik turun.
Jenis 2: Hidden Divergence (Sinyal kontradiksi tersembunyi)
Hidden Divergence berbeda dari Regular Divergence karena sinyal ini tidak menunjukkan pembalikan, tetapi menunjukkan bahwa tren saat ini akan berlanjut (Continuous Pattern)
Hidden Bullish Divergence: Harga membentuk titik rendah yang lebih tinggi (Higher Low) menunjukkan penyesuaian yang lemah, tetapi indikator tetap menunjukkan sinyal yang kuat. Ini menunjukkan bahwa tren naik masih kuat.
Hidden Bearish Divergence: Harga membentuk titik tinggi yang lebih rendah (Lower High) menunjukkan penyesuaian yang lemah, tetapi indikator tetap menunjukkan sinyal penurunan yang kuat. Ini menunjukkan bahwa tren turun akan terus berlanjut.
Indikator yang umum digunakan untuk mengamati Divergence
MACD (Moving Average Convergence Divergence)
MACD adalah alat yang menggunakan dua garis rata-rata bergerak untuk menghasilkan sinyal beli dan jual. Ketika MACD bergerak positif dan meningkat, menunjukkan tren naik yang kuat. Sebaliknya, ketika MACD bergerak negatif dan menurun, menunjukkan tren turun yang kuat.
Divergence terjadi ketika harga membentuk titik tertinggi atau terendah baru, tetapi MACD tidak mengikuti dalam arah yang sama.
RSI (Relative Strength Index)
RSI digunakan untuk mengukur kondisi overbought (Overbought) di atas nilai 70 dan oversold (Oversold) di bawah nilai 30.
Ketika harga membentuk titik baru tetapi RSI tidak mengonfirmasi, ini adalah sinyal Divergence yang penting, terutama ketika RSI berada di area ekstrem.
Williams Percent Range (%R)
%R adalah oscillator yang mirip dengan RSI, menggunakan nilai 0-100 untuk menunjukkan kondisi overbought dan oversold. Nilai %R di atas 80 menunjukkan Overbought, dan di bawah 20 menunjukkan Oversold.
Divergence yang terjadi di area ini biasanya merupakan sinyal yang lebih kuat.
Cara trading dengan Regular Divergence
Langkah 1: Cari pola tertentu
Cari titik tertinggi atau terendah yang memiliki karakteristik tertentu, seperti Double Tops dalam tren naik atau Double Bottoms dalam tren turun.
Langkah 2: Amati indikator
Ketika harga memasuki zona Overbought atau Oversold, jangan memaksa indikator untuk mengonfirmasi. Jika tidak mengonfirmasi, itu adalah sinyal Divergence.
Langkah 3: Tunggu momen membuka posisi
Tunggu hingga harga menunjukkan sinyal pembalikan yang jelas, seperti kembali ke garis rata-rata atau menembus keluar dari range, lalu buka posisi dalam arah yang berlawanan.
Langkah 4: Kelola risiko
Tentukan Stop Loss yang sesuai, jangan kurang dari titik terendah (dalam trading tren naik) atau tidak lebih dari titik tertinggi (dalam trading tren turun).
Cara trading dengan Hidden Divergence
Langkah 1: Pola yang lemah
Cari titik di mana harga melakukan ayunan yang lemah, seperti Higher Low dalam tren naik atau Lower High dalam tren turun.
Langkah 2: Indikator menunjukkan kekuatan
Amati bahwa indikator tetap menunjukkan sinyal yang kuat, meskipun harga melakukan penyesuaian yang lemah.
Langkah 3: Pertahankan posisi
Ketika harga menembus kembali ke arah tren utama, bisa masuk posisi beli (jika tren naik) atau jual (jika tren turun).
Langkah 4: Pasang Stop Loss di titik ayunan sebelumnya
Saat trading Hidden Divergence, pasang Stop Loss di titik ayunan harga sebelumnya.
Contoh penerapan dalam trading
Regular Bullish Divergence dalam praktik
Ketika tren turun berlangsung lama dan membentuk titik terendah baru, tetapi RSI tidak membentuk titik terendah baru, ini adalah sinyal bahwa tekanan jual mulai melemah. Ketika candle berwarna hijau panjang muncul dan harga menembus keluar dari range, ini adalah momen untuk masuk posisi beli.
Hidden Bullish Divergence dalam praktik
Dalam tren naik, harga membentuk Higher Low (titik rendah yang lebih tinggi), tetapi MACD membentuk Lower Low (titik rendah yang lebih rendah). Sinyal ini menunjukkan bahwa tren naik akan berlanjut. Ketika harga menembus ke atas range, trader dapat menambah posisi beli.
Peringatan saat menggunakan Divergence
Divergence bukan sinyal yang 100% akurat - mungkin perlu beberapa kali Divergence sebelum harga bergerak sesuai prediksi.
Gabungkan dengan sinyal lain - jangan bergantung hanya pada Divergence. Gunakan analisis support/resistance atau tren.
Pasang Stop Loss setiap saat - meskipun Divergence muncul, tetap ada kemungkinan harga berbalik dan menyebabkan kerugian.
Perhatikan time frame - Divergence yang terlihat di satu time frame mungkin bukan di time frame lain. Buat keputusan berdasarkan time frame yang sesuai dengan periode trading.
Kesimpulan
Divergence forex adalah alat teknikal yang berguna untuk memprediksi titik perubahan tren. Memahami perbedaan antara Regular Divergence dan Hidden Divergence penting untuk menentukan strategi yang tepat, baik untuk pembalikan maupun mengikuti tren.
Jika mampu mempelajari Divergence forex dan menggunakannya dengan benar, serta mengelola risiko dengan baik, alat ini dapat membantu meningkatkan akurasi trading secara signifikan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Divergence Forex adalah: arti dan cara penggunaannya dalam trading
Divergence Forex adalah - Pemahaman Dasar
Divergence forex adalah sinyal yang menunjukkan ketidaksesuaian antara harga dan indikator teknikal. Ini adalah fenomena yang terjadi ketika indikator tidak mengonfirmasi pergerakan harga dalam arah yang sama, yang sering kali menunjukkan bahwa tren saat ini mungkin melemah atau akan mengalami perubahan.
Jika diamati dengan baik, Divergence bukanlah alat yang tidak dapat dipercaya, tetapi merupakan alat yang memberi tahu cerita yang berbeda tergantung pada situasi, dengan berbagai bentuk yang dapat digunakan trader secara luas untuk manfaat mereka.
Jenis utama Divergence Forex dan penggunaannya dalam trading
Jenis 1: Regular Divergence (Sinyal kontradiksi umum)
Regular Divergence terjadi ketika tren harga bergerak kuat, tetapi indikator tidak mengonfirmasi kekuatan tersebut dalam arah yang sama. Sinyal ini sering menunjukkan bahwa tren akan berbalik (Reversal Pattern)
Bullish Divergence: Terjadi di akhir tren turun ketika harga membentuk titik terendah baru (Lower Low) tetapi indikator seperti RSI tidak mengonfirmasi penurunan lebih lanjut melainkan menunjukkan sinyal pemulihan. Ini menunjukkan bahwa tren turun sedang kehilangan kekuatan dan harga cenderung berbalik naik.
Bearish Divergence: Terjadi di akhir tren naik ketika harga membentuk titik tertinggi baru (Higher High) tetapi indikator tidak mengonfirmasi kenaikan lebih lanjut melainkan mulai menunjukkan sinyal melemah. Ini menunjukkan bahwa tren naik sedang kehilangan momentum dan harga kemungkinan akan berbalik turun.
Jenis 2: Hidden Divergence (Sinyal kontradiksi tersembunyi)
Hidden Divergence berbeda dari Regular Divergence karena sinyal ini tidak menunjukkan pembalikan, tetapi menunjukkan bahwa tren saat ini akan berlanjut (Continuous Pattern)
Hidden Bullish Divergence: Harga membentuk titik rendah yang lebih tinggi (Higher Low) menunjukkan penyesuaian yang lemah, tetapi indikator tetap menunjukkan sinyal yang kuat. Ini menunjukkan bahwa tren naik masih kuat.
Hidden Bearish Divergence: Harga membentuk titik tinggi yang lebih rendah (Lower High) menunjukkan penyesuaian yang lemah, tetapi indikator tetap menunjukkan sinyal penurunan yang kuat. Ini menunjukkan bahwa tren turun akan terus berlanjut.
Indikator yang umum digunakan untuk mengamati Divergence
MACD (Moving Average Convergence Divergence)
MACD adalah alat yang menggunakan dua garis rata-rata bergerak untuk menghasilkan sinyal beli dan jual. Ketika MACD bergerak positif dan meningkat, menunjukkan tren naik yang kuat. Sebaliknya, ketika MACD bergerak negatif dan menurun, menunjukkan tren turun yang kuat.
Divergence terjadi ketika harga membentuk titik tertinggi atau terendah baru, tetapi MACD tidak mengikuti dalam arah yang sama.
RSI (Relative Strength Index)
RSI digunakan untuk mengukur kondisi overbought (Overbought) di atas nilai 70 dan oversold (Oversold) di bawah nilai 30.
Ketika harga membentuk titik baru tetapi RSI tidak mengonfirmasi, ini adalah sinyal Divergence yang penting, terutama ketika RSI berada di area ekstrem.
Williams Percent Range (%R)
%R adalah oscillator yang mirip dengan RSI, menggunakan nilai 0-100 untuk menunjukkan kondisi overbought dan oversold. Nilai %R di atas 80 menunjukkan Overbought, dan di bawah 20 menunjukkan Oversold.
Divergence yang terjadi di area ini biasanya merupakan sinyal yang lebih kuat.
Cara trading dengan Regular Divergence
Langkah 1: Cari pola tertentu
Cari titik tertinggi atau terendah yang memiliki karakteristik tertentu, seperti Double Tops dalam tren naik atau Double Bottoms dalam tren turun.
Langkah 2: Amati indikator
Ketika harga memasuki zona Overbought atau Oversold, jangan memaksa indikator untuk mengonfirmasi. Jika tidak mengonfirmasi, itu adalah sinyal Divergence.
Langkah 3: Tunggu momen membuka posisi
Tunggu hingga harga menunjukkan sinyal pembalikan yang jelas, seperti kembali ke garis rata-rata atau menembus keluar dari range, lalu buka posisi dalam arah yang berlawanan.
Langkah 4: Kelola risiko
Tentukan Stop Loss yang sesuai, jangan kurang dari titik terendah (dalam trading tren naik) atau tidak lebih dari titik tertinggi (dalam trading tren turun).
Cara trading dengan Hidden Divergence
Langkah 1: Pola yang lemah
Cari titik di mana harga melakukan ayunan yang lemah, seperti Higher Low dalam tren naik atau Lower High dalam tren turun.
Langkah 2: Indikator menunjukkan kekuatan
Amati bahwa indikator tetap menunjukkan sinyal yang kuat, meskipun harga melakukan penyesuaian yang lemah.
Langkah 3: Pertahankan posisi
Ketika harga menembus kembali ke arah tren utama, bisa masuk posisi beli (jika tren naik) atau jual (jika tren turun).
Langkah 4: Pasang Stop Loss di titik ayunan sebelumnya
Saat trading Hidden Divergence, pasang Stop Loss di titik ayunan harga sebelumnya.
Contoh penerapan dalam trading
Regular Bullish Divergence dalam praktik
Ketika tren turun berlangsung lama dan membentuk titik terendah baru, tetapi RSI tidak membentuk titik terendah baru, ini adalah sinyal bahwa tekanan jual mulai melemah. Ketika candle berwarna hijau panjang muncul dan harga menembus keluar dari range, ini adalah momen untuk masuk posisi beli.
Hidden Bullish Divergence dalam praktik
Dalam tren naik, harga membentuk Higher Low (titik rendah yang lebih tinggi), tetapi MACD membentuk Lower Low (titik rendah yang lebih rendah). Sinyal ini menunjukkan bahwa tren naik akan berlanjut. Ketika harga menembus ke atas range, trader dapat menambah posisi beli.
Peringatan saat menggunakan Divergence
Divergence bukan sinyal yang 100% akurat - mungkin perlu beberapa kali Divergence sebelum harga bergerak sesuai prediksi.
Gabungkan dengan sinyal lain - jangan bergantung hanya pada Divergence. Gunakan analisis support/resistance atau tren.
Pasang Stop Loss setiap saat - meskipun Divergence muncul, tetap ada kemungkinan harga berbalik dan menyebabkan kerugian.
Perhatikan time frame - Divergence yang terlihat di satu time frame mungkin bukan di time frame lain. Buat keputusan berdasarkan time frame yang sesuai dengan periode trading.
Kesimpulan
Divergence forex adalah alat teknikal yang berguna untuk memprediksi titik perubahan tren. Memahami perbedaan antara Regular Divergence dan Hidden Divergence penting untuk menentukan strategi yang tepat, baik untuk pembalikan maupun mengikuti tren.
Jika mampu mempelajari Divergence forex dan menggunakannya dengan benar, serta mengelola risiko dengan baik, alat ini dapat membantu meningkatkan akurasi trading secara signifikan.