Analisis Pergerakan Indeks Saham Eropa 2024: Peluang Investasi dan Risiko yang Bersamaan

Indeks Saham Eropa Menarik Perhatian　Empat Faktor Penggerak Kenaikan

Sejak awal tahun 2024, kinerja pasar saham Eropa mencuri perhatian. Indeks DAX Jerman naik hampir 10%, CAC 40 Prancis menguat 8,29%, dan STOXX 600 yang mencakup 90% perusahaan yang terdaftar di Eropa juga naik lebih dari 7%. Di mana STOXX 600 mencatatkan rekor tertinggi dalam kenaikan kuartal pertama.

Pergerakan pasar ini bukanlah kebetulan. Pada kuartal keempat tahun lalu, dana sebesar 45,7 miliar euro mengalir ke dana yang fokus pada saham Eropa, dengan pertumbuhan tahunan lebih dari 45%. Survei bank AS juga menunjukkan bahwa pada Februari 2024, investor profesional terus melakukan pembelian bersih saham Eropa.

Empat alasan utama menarik dana masuk adalah: pertama, valuasi saham Eropa yang relatif murah — PER forward hanya 14 kali, jauh di bawah S&P 500 yang 19 kali; kedua, inflasi di Eropa yang terus mereda, menjadi dasar untuk pelonggaran suku bunga oleh bank sentral Eropa; ketiga, ekspektasi pelonggaran suku bunga yang mendorong aliran dana masuk; keempat, prospek pemulihan laba perusahaan yang cerah.

Melihat Jejak Jangka Panjang Indeks Saham Eropa dari Perspektif Sejarah

Dengan STOXX 600 sebagai sumbu vertikal, tinjauan 30 tahun terakhir pasar saham Eropa menunjukkan bagaimana indeks yang mewakili 600 perusahaan terkemuka ini mengalami fluktuasi.

Kemakmuran dan Guncangan di 1990-an: Pertumbuhan ekonomi, pelonggaran regulasi, dan pendirian Uni Eropa bersama-sama membawa Eropa melewati masa keemasan. Namun, krisis keuangan Asia 1997 dan krisis keuangan Rusia 1998 datang berturut-turut, memberikan pukulan signifikan pada pasar saham Eropa.

Era Bubble Internet: Menjelang milenium, gelembung Dot-Com di AS menyebar ke seluruh dunia, termasuk Eropa, menyebabkan lonjakan harga saham teknologi baru yang berlebihan. Penurunan besar pada 2000-2001 tak terhindarkan.

Pemulihan Pasca Serangan Teror: Setelah serangan 11 September 2001 yang menghancurkan pasar global, pasar saham Eropa memasuki fase pemulihan panjang. Perdagangan internasional melonjak, ekonomi emerging masuk ke WTO, dan bank sentral menurunkan suku bunga, sehingga pasar Eropa menunjukkan performa yang cerah.

Krisis Keuangan dan Krisis Utang Negara: Krisis keuangan global 2008 menghancurkan pasar Eropa, Lehman Brothers bangkrut dan memicu pengurangan kredit, menyebabkan resesi ekonomi serius. Kemudian, utang publik yang tinggi di Yunani, Irlandia, Portugal, Spanyol, dan Italia memicu krisis utang negara, memperdalam kekhawatiran terhadap zona euro.

Kebijakan Quantitative Easing dan Masa Stabilitas: Langkah QE dari ECB dan lembaga lain berhasil menstabilkan pasar, dan pasar saham Eropa mulai pulih serta terus memperbaiki diri selama beberapa tahun berikutnya.

Dampak Pandemi dan Rebound Cepat: Pandemi COVID-19 pada 2020 sempat menghancurkan pasar Eropa, tetapi ECB dan pemerintah cepat bertindak dengan memperbesar skala pembelian aset dan meningkatkan dukungan fiskal, sehingga pasar segera rebound dan kembali menguat.

Siapa Pemenang 2024? Analisis Tiga Sektor dan Saham Perwakilan

Melihat performa sektor tahun 2023, tiga sektor terbaik adalah teknologi informasi, konsumsi yang dapat dipilih, dan industri manufaktur, yang layak menjadi fokus utama.

Industri Manufaktur: Masalah Boeing Menjadikan Airbus Penguasa Udara

Sektor industri di Eropa meliputi penerbangan, manufaktur, konstruksi, dan lain-lain, dengan perusahaan terkenal seperti Siemens, ABB, Volkswagen. Airbus diuntungkan dari seringnya gangguan pada model Boeing, sehingga harga sahamnya melonjak.

Namun, investor harus waspada, PER Airbus sudah mencapai level tertinggi lima tahun terakhir di 35,60 kali, yang menuntut perusahaan harus menunjukkan pertumbuhan bisnis nyata untuk mendukungnya. Secara teknikal, level support sekitar 136 euro. Jika harga mengalami koreksi, volume transaksi yang seimbang (volume besar saat naik, kecil saat turun) akan mendukung tren jangka pendek. RSI sudah melewati 70, menandakan tekanan koreksi harga semakin meningkat, sehingga pengawasan ketat diperlukan.

Teknologi Informasi: Risiko Koreksi di Balik Valuasi Tinggi

Industri TI Eropa naik 19% tahun lalu, dengan SAP, ASML, Capgemini memimpin inovasi global. Contohnya SAP, yang telah menembus batas atas saluran tren naik jangka menengah panjang, menandakan kekuatan tren kenaikan akan semakin menguat. Level support saat koreksi sekitar 121 euro.

Namun, ada kekhawatiran fundamental: PER SAP mencapai 56,39, hanya satu kuartal dalam 10 tahun terakhir yang melebihi level saat ini, menunjukkan tekanan koreksi ke bawah. RSI dan harga menunjukkan divergensi negatif, menandakan risiko koreksi jangka pendek tidak bisa diabaikan.

Konsumsi yang Dapat Dipilih: Performa Melawan Tren di Tengah Lemahnya Pasar China

LVMH, Ferrari, L’Oréal dan merek barang konsumsi besar lainnya mendukung sektor ini. Pandora, misalnya, meskipun kinerja di China lemah, pendapatan global tahun 2023 meningkat 6% secara YoY, pendapatan organik naik 8%, melampaui ekspektasi pasar. Harga sahamnya pun naik lebih dari 90%.

Secara teknikal, Pandora berada dalam tren naik, sedang menguji resistance di 1160 krona, dan jika berhasil menembusnya, ini sinyal positif. Namun, kenaikan yang tajam menimbulkan tekanan koreksi jangka pendek, sehingga investor disarankan bersabar menunggu peluang beli yang lebih baik.

Tiga Jalur Investasi Saham Eropa

Bagi investor Taiwan, ada beberapa pilihan untuk berinvestasi di indeks saham Eropa:

Pembelian langsung saham Eropa: Melalui platform broker yang mendukung perdagangan saham Eropa, dapat melakukan order pasar, limit, stop-loss, dan lain-lain, serta memiliki hak suara dan kepemilikan penuh atas saham. Kekurangannya adalah biaya komisi dan biaya platform yang mungkin tinggi, serta leverage terbatas.

Partisipasi tidak langsung melalui ETF: Cocok untuk investor yang ingin berinvestasi di indeks dengan biaya rendah. ETF Eropa besar meliputi Vanguard FTSE Europe (VGK, biaya 0,09%), iShares MSCI EMU (EZU, 0,49%), iShares Core MSCI Europe (IEUR, 0,09%), dan lain-lain.

Perdagangan CFD: Melalui margin trading, dapat memperbesar potensi keuntungan, mendukung posisi long dan short, memungkinkan beli saat harga naik dan jual saat turun sesuai ekspektasi. Metode ini menawarkan leverage tinggi dan fleksibilitas, tetapi risiko juga meningkat.

Bagaimana Prospek Indeks Saham Eropa 2024? Peluang Lebih Besar dari Risiko

Faktor positif: Tekanan inflasi di Eropa yang mereda sudah menjadi kenyataan, dengan inflasi Februari 2024 turun ke 2,6%, selama 3 bulan berturut-turut menurun. Bank-bank besar memprediksi laba perusahaan Eropa akan tumbuh di atas ekspektasi, dengan Citi memperkirakan EPS naik 3%, Goldman Sachs optimistis laba naik 7%. Valuasi yang lebih murah dibanding saham AS membuatnya lebih menarik.

Faktor risiko: Pengurangan kebijakan pelonggaran secara bertahap dapat menekan pertumbuhan sektor energi, logistik, dan industri. Pertumbuhan ekonomi zona euro diperkirakan turun dari 1% menjadi 0,5%, dan perlambatan makro ekonomi akan menimbulkan tekanan. Konflik Rusia-Ukraina yang terus meningkat juga menambah risiko geopolitik.

Secara keseluruhan, karena risiko relatif terkendali dan dapat diprediksi, ekspektasi pelonggaran suku bunga oleh ECB dan valuasi indeks yang secara keseluruhan kompetitif akan terus menarik aliran dana masuk. Dalam sisa tahun 2024, peluang trading saham Eropa patut terus diperhatikan.

Penutup

Pasar saham Eropa terdiri dari berbagai pasar modal negara, masing-masing memiliki karakteristik unik, tetapi sebagai komunitas dengan tingkat kebebasan ekonomi relatif tinggi, pasar sekunder ini menunjukkan ciri-ciri serupa. Dalam proses perkembangannya, pasar ini juga mengalami aksi akuisisi dan penggabungan. Dengan melihat secara keseluruhan, kita dapat memahami tren dan peluang investasi di pasar saham Eropa secara akurat.