Ketika mulai trading Forex, banyak orang terjebak dalam perangkap yang sama: mereka menentukan Lot berdasarkan semangat dan harapan, bukan angka dan rencana. Hasilnya adalah portofolio yang hancur. Kesalahpahaman ini bisa menghemat waktu dan uang secara besar-besaran.
Masalah nyata yang tersembunyi di pasar Forex
Di pasar valuta asing, perubahan harga sangat kecil. Jika Anda hanya trading 1 unit mata uang, pergerakan harga mungkin hanya 1 Pip (Percentage in Point) yang berarti 0.0001, tetapi ini hanya memberi Anda $0.0001. Bahkan pergerakan 100 Pips pun hanya menghasilkan keuntungan sebesar $0.01.
Untuk mengatasi hal ini, pasar menciptakan satuan standar yang disebut Lot. Ini seperti membeli telur dalam satu rak daripada satu butir telur.
Apa itu Lot dan berapa nilainya dalam rupiah?
Lot adalah satuan ukuran kontrak (Contract Size) yang menunjukkan berapa banyak aset yang Anda kendalikan.
Dalam Forex, ada aturan standar: 1 Standard Lot = 100.000 unit mata uang utama (Base Currency)
Mata uang utama adalah mata uang pertama dalam pasangan mata uang:
EUR/USD dengan 1 Lot = 100.000 Euro (bukan dolar)
USD/JPY dengan 1 Lot = 100.000 Dolar AS
GBP/USD dengan 1 Lot = 100.000 Pound Inggris
Berapa nilai 1 Lot dalam rupiah tergantung kurs saat itu. Jika kurs EUR/USD adalah 1.10, maka 1 Standard Lot EUR/USD bernilai 110.000 Dolar AS. Jika dikonversi ke rupiah (misalnya kurs 1 USD = 35 rupiah), maka sekitar 3,85 miliar rupiah.
Mengapa pasar membagi Lot menjadi ukuran kecil?
Karena 1 Standard Lot membutuhkan modal besar, pasar membaginya menjadi:
Jenis
Ukuran
Unit (Units)
Nilai per Pip (EUR/USD)
Cocok untuk
Standard
1.0
100.000
~$10
Profesional, dana besar
Mini
0.1
10.000
~$1
Menengah
Micro
0.01
1.000
~$0.10
Pemula, uji strategi
Nano
0.001
100
~$0.01
Pembelajaran dasar
Sebagian besar broker (seperti Mitrade) menggunakan Micro Lot (0.01) sebagai ukuran awal karena memberikan risiko yang sesuai: tidak terlalu kecil sehingga tidak terasa, tapi juga tidak besar sampai menguasai pikiran.
Fakta tentang memilih ukuran Lot
Banyak orang berpikir bahwa memilih Lot besar akan memberi keuntungan besar, tetapi ini adalah pola pikir orang yang berisiko. Berikut contoh nyata:
Dua trader Gae memiliki modal $10.000 sama
Gae percaya sinyal EUR/USD dan memutuskan trading 1.0 Standard Lot dengan Stop Loss 50 Pips (nilai $10 per Pip)
Meter sedang trading 0.01 Micro Lot dengan Stop Loss yang sama (nilai $0.10 per Pip)
Jika prediksi benar (harga naik 50 Pips):
Gae: mendapatkan $500 (+5% dari portofolio)
Meter: mendapatkan $5 (+0.05% dari portofolio)
Jika salah (harga turun 50 Pips):
Gae: kerugian $500 (-5% dari portofolio), tersisa $9.500
Meter: kerugian $5 (-0.05% dari portofolio), tersisa $9.995
Ini poin penting: saat Gae salah lagi dan sinyal tetap sama, portofolionya hancur. Tapi Meter bisa melakukan kesalahan tersebut hampir 2.000 kali sebelum portofolionya habis.
Jadi, ukuran Lot bukan alat untuk mendapatkan keuntungan, tetapi alat untuk menjaga portofolio.
Rumus menghitung Lot Size untuk profesional
Trader dunia tidak pernah tebak-tebakan. Mereka menghitung dengan tujuan “menetapkan kerugian” tetap, misalnya saya bersedia rugi tidak lebih dari 2% dari portofolio per trading.
Rumus standar:
Lot Size = (Equity Akun × Persentase Risiko) ÷ (Stop Loss dalam Pips × Nilai Pip per 1 Lot)
Dengan kata lain: Anda memilih Stop Loss berdasarkan rencana trading → Anda memutuskan berapa risiko yang mau diambil → rumus memberi tahu berapa Lot yang harus diperdagangkan.
Contoh 1: Forex EUR/USD
Data:
Modal: $10.000
Risiko: 2% (= $200)
Stop Loss: 50 Pips
Nilai Pip (1 Lot): $10
Perhitungan:
Lot Size = $200 ÷ (50 × $10)
Lot Size = 0.4 Lot
Hasil: jika terkena Stop Loss, kerugian sesuai rencana.
$200 Contoh 2: Emas XAUUSD
Emas berbeda dari Forex karena satuan ukurannya berbeda:
1 Standard Lot emas = 100 troy ons
Biasanya kita hitung “Point” sebagai pengganti Pip $500
misalnya $0.01 = 1 Point$200
Jika 1 Lot emas bergerak 1 Point, maka keuntungan/kerugian ###
Data:
Modal: $5.000
Risiko: 2% (= $100)
Rencana masuk Buy: 4.050,00, Stop Loss: 4.045,00
Jarak SL: $1
= 500 Points
Nilai Point (1 Lot): $5
Perhitungan:
Lot Size = (÷ )500 × $1$1
Lot Size = 0.2 Lot
Perbedaan Lot di berbagai pasar
Kesalahan besar: trader berpikir 0.1 Lot sama besar di semua pasar. Tidak benar.
0.1 Lot Forex EUR/USD = 10.000 Euro
0.1 Lot Emas XAUUSD = 10 troy ons
0.1 Lot Minyak WTI = 100 barel
Risiko dan nilai berbeda, menggunakan ukuran Lot yang sama di semua pasar tanpa memperhatikan Contract Size adalah seperti bermain api.
Pasar
Aset
Contract Size
Makna
Forex
EUR/USD
100.000 unit
100.000 Euro
Komoditas
Emas XAUUSD
100 troy ons
Emas 100 ons
Komoditas
Minyak WTI
1.000 barel
Minyak 1.000 barel
Indeks
S&P 500
tergantung broker
Ada yang 1, ada yang 50 kali
Kesimpulan: Pikirkan ulang tentang Lot
Lot bukan angka acak. Itu adalah keputusan untuk menjaga atau mengambil risiko.
Ubah pertanyaan dari “Trading Lot berapa supaya cepat kaya?” menjadi “Kalau salah arah dalam trading ini, Lot berapa agar tidak terlalu sakit dan tetap bisa lanjut?”
Jawaban dari pertanyaan kedua adalah yang akan membuat Anda bertahan, karena trading Forex bukan permainan yang sekali menang, tetapi permainan bertahan hari demi hari.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Trading Lot adalah inti dari pengelolaan risiko: Pemula harus memahami ini dengan baik
Ketika mulai trading Forex, banyak orang terjebak dalam perangkap yang sama: mereka menentukan Lot berdasarkan semangat dan harapan, bukan angka dan rencana. Hasilnya adalah portofolio yang hancur. Kesalahpahaman ini bisa menghemat waktu dan uang secara besar-besaran.
Masalah nyata yang tersembunyi di pasar Forex
Di pasar valuta asing, perubahan harga sangat kecil. Jika Anda hanya trading 1 unit mata uang, pergerakan harga mungkin hanya 1 Pip (Percentage in Point) yang berarti 0.0001, tetapi ini hanya memberi Anda $0.0001. Bahkan pergerakan 100 Pips pun hanya menghasilkan keuntungan sebesar $0.01.
Untuk mengatasi hal ini, pasar menciptakan satuan standar yang disebut Lot. Ini seperti membeli telur dalam satu rak daripada satu butir telur.
Apa itu Lot dan berapa nilainya dalam rupiah?
Lot adalah satuan ukuran kontrak (Contract Size) yang menunjukkan berapa banyak aset yang Anda kendalikan.
Dalam Forex, ada aturan standar: 1 Standard Lot = 100.000 unit mata uang utama (Base Currency)
Mata uang utama adalah mata uang pertama dalam pasangan mata uang:
Berapa nilai 1 Lot dalam rupiah tergantung kurs saat itu. Jika kurs EUR/USD adalah 1.10, maka 1 Standard Lot EUR/USD bernilai 110.000 Dolar AS. Jika dikonversi ke rupiah (misalnya kurs 1 USD = 35 rupiah), maka sekitar 3,85 miliar rupiah.
Mengapa pasar membagi Lot menjadi ukuran kecil?
Karena 1 Standard Lot membutuhkan modal besar, pasar membaginya menjadi:
Sebagian besar broker (seperti Mitrade) menggunakan Micro Lot (0.01) sebagai ukuran awal karena memberikan risiko yang sesuai: tidak terlalu kecil sehingga tidak terasa, tapi juga tidak besar sampai menguasai pikiran.
Fakta tentang memilih ukuran Lot
Banyak orang berpikir bahwa memilih Lot besar akan memberi keuntungan besar, tetapi ini adalah pola pikir orang yang berisiko. Berikut contoh nyata:
Dua trader Gae memiliki modal $10.000 sama
Gae percaya sinyal EUR/USD dan memutuskan trading 1.0 Standard Lot dengan Stop Loss 50 Pips (nilai $10 per Pip)
Meter sedang trading 0.01 Micro Lot dengan Stop Loss yang sama (nilai $0.10 per Pip)
Jika prediksi benar (harga naik 50 Pips):
Jika salah (harga turun 50 Pips):
Ini poin penting: saat Gae salah lagi dan sinyal tetap sama, portofolionya hancur. Tapi Meter bisa melakukan kesalahan tersebut hampir 2.000 kali sebelum portofolionya habis.
Jadi, ukuran Lot bukan alat untuk mendapatkan keuntungan, tetapi alat untuk menjaga portofolio.
Rumus menghitung Lot Size untuk profesional
Trader dunia tidak pernah tebak-tebakan. Mereka menghitung dengan tujuan “menetapkan kerugian” tetap, misalnya saya bersedia rugi tidak lebih dari 2% dari portofolio per trading.
Rumus standar:
Lot Size = (Equity Akun × Persentase Risiko) ÷ (Stop Loss dalam Pips × Nilai Pip per 1 Lot)
Dengan kata lain: Anda memilih Stop Loss berdasarkan rencana trading → Anda memutuskan berapa risiko yang mau diambil → rumus memberi tahu berapa Lot yang harus diperdagangkan.
Contoh 1: Forex EUR/USD
Data:
Perhitungan:
Hasil: jika terkena Stop Loss, kerugian sesuai rencana.
$200 Contoh 2: Emas XAUUSD
Emas berbeda dari Forex karena satuan ukurannya berbeda:
Data:
Modal: $5.000
Risiko: 2% (= $100)
Rencana masuk Buy: 4.050,00, Stop Loss: 4.045,00
Jarak SL: $1 = 500 Points
Nilai Point (1 Lot): $5 Perhitungan:
Lot Size = (÷ )500 × $1$1
Lot Size = 0.2 Lot
Perbedaan Lot di berbagai pasar
Kesalahan besar: trader berpikir 0.1 Lot sama besar di semua pasar. Tidak benar.
Risiko dan nilai berbeda, menggunakan ukuran Lot yang sama di semua pasar tanpa memperhatikan Contract Size adalah seperti bermain api.
Kesimpulan: Pikirkan ulang tentang Lot
Lot bukan angka acak. Itu adalah keputusan untuk menjaga atau mengambil risiko.
Ubah pertanyaan dari “Trading Lot berapa supaya cepat kaya?” menjadi “Kalau salah arah dalam trading ini, Lot berapa agar tidak terlalu sakit dan tetap bisa lanjut?”
Jawaban dari pertanyaan kedua adalah yang akan membuat Anda bertahan, karena trading Forex bukan permainan yang sekali menang, tetapi permainan bertahan hari demi hari.