Dalam waktu yang cukup lama, saya merasa siapa yang pertama kali menemukan suatu peluang, dia lah yang paling hebat. Baru kemudian saya menyadari bahwa semuanya jauh dari sesederhana itu.

Hal yang benar-benar bisa menghasilkan uang biasanya adalah hal-hal yang « narasinya cukup hebat »—mereka secara alami memiliki tingkat toleransi kesalahan yang tinggi.

Masih ingat di akhir tahun 22, banyak teman yang bertanya kepada saya tentang bagaimana mengatur aset. Jawaban saya sangat sederhana: Daripada orang biasa repot-repot dengan saham individual, lebih baik membeli indeks Nasdaq secara rutin saat harga turun. Jika dihitung-hitung, peluang untuk menggandakan dana dalam sekitar lima tahun cukup besar.

Pada awal tahun 24, hal tentang investasi rutin di Nasdaq ini tiba-tiba menjadi viral di berbagai komunitas investasi besar. Suara diskusi pun meningkat tajam. Sejujurnya, ketika topik ini menjadi sangat hangat, saya malah memilih untuk keluar.

Bukan karena strategi itu sendiri bermasalah, tetapi karena kehangatan pasar itu sendiri sudah menjadi semacam sinyal—ketika para investor yang terlambat menyadari mulai berbondong-bondong, biasanya itu sudah akhir dari fase tersebut.

Pengalaman investasi selama beberapa tahun ini membuat saya semakin yakin: Daripada mengejar tren terbaru, lebih baik bertahan pada arah yang logis dan memiliki ruang toleransi kesalahan yang besar.