Belakangan ini, melihat pergerakan pasar, bahkan grafik Candlestick pun bisa merasakan dinginnya.

Indeks ketakutan telah jatuh di bawah 20—ini adalah titik terendah dalam lima bulan terakhir. Lihatlah kolom komentar, intip pesan di grup, di mana-mana orang berteriak "teori akhir pasar bullish."

Namun yang menarik adalah: ketika semua orang berada dalam kepanikan, itulah saat yang tepat untuk berpikir dengan serius. Ketika emosi mencapai ekstrem, apakah itu berarti peluang atau lubang yang lebih dalam?

**Lihat dulu apa yang terjadi di tingkat data**

Perubahan Indeks Ketakutan & Keserakahan cukup mencolok:
- Saat ini: 20 (Zona Ketakutan Ekstrem)
- Satu minggu yang lalu masih di 42 (posisi netral)
- Sebulan yang lalu? 68, saat itu semua orang masih dalam keadaan sedikit serakah

Dalam tiga minggu, emosi pasar langsung terjun dari serakah ke putus asa.

Pergerakan di blockchain juga sangat menarik: BTC bersih keluar dari bursa lebih dari 78.000 koin—ini menunjukkan bahwa para pemain lama sedang mengumpulkan, memindahkan koin ke dompet dingin. Namun, pada saat yang sama, nilai tukar USDT di luar bursa terus turun hingga 7,26, sebenarnya dana masih dalam keadaan menunggu, tanpa tanda-tanda arus kembali secara besar-besaran.

Yang lebih parah adalah: dalam 24 jam, jumlah likuidasi mencapai 1,2 miliar dolar AS, menciptakan gelombang likuidasi terbesar dalam setengah tahun.

Kesimpulan? Pasar sudah panik hingga ekstrem, tetapi dana tambahan belum masuk.

**Nilai kepanikan 20, apa yang terjadi dalam sejarah?**

Setiap kali indeks ketakutan jatuh di bawah 25, biasanya akan membentuk sinyal dasar tahap. Melihat beberapa titik kunci:

- Pada bulan Maret 2020, pandemi menyebabkan kejatuhan, nilai kepanikan mencapai 12 → BTC kemudian rebound 83%
- Pada bulan Juni 2022, selama kehancuran LUNA, nilai kepanikan turun menjadi 8 → BTC kemudian naik 42%
- Pada saat penyesuaian ETF yang diperkirakan pada bulan Agustus 2023, nilai ketakutan juga pernah