Dalam industri ini selama bertahun-tahun, saya selalu bisa melihat inti dari beberapa hal. Kami telah berkecimpung selama lebih dari sepuluh tahun, berbagai public chain terus mengoptimalkan TPS, menurunkan biaya transaksi, dan meneliti solusi skalabilitas, seolah-olah membuat chain menjadi lebih cepat dan murah bisa menyelesaikan semua masalah. Tapi kenyataannya membantah: banyak proyek yang tampaknya bagus akhirnya diam-diam mati, penyebab kematiannya seringkali bukan karena teknologinya tidak cukup baik, melainkan karena tertutup.

Bayangkan protokol pinjaman, perdagangan derivatif, game chain, dan sekarang RWA yang sedang populer—tokenisasi aset dunia nyata. Apakah hal-hal ini bisa lepas dari informasi eksternal? Tidak bisa. Pergerakan harga koin, hasil pertandingan olahraga, data cuaca, informasi penerbangan, semuanya tidak boleh kurang. Tapi chain sendiri adalah pulau informasi, sama sekali tidak bisa melihat dunia di luar chain. Pada saat ini, oracle menjadi satu-satunya garis hidup, bertanggung jawab untuk memasukkan data eksternal secara real-time. Jika garis ini tidak stabil, bahkan sistem desentralisasi yang paling sempurna pun hanya bisa menjadi permainan siklus sendiri, yang bisa runtuh dalam sekejap.

Karena alasan ini, selama dua tahun terakhir saya sangat memperhatikan jalur oracle. Saya bisa merasakan kesadaran seluruh industri, menyadari bahwa hanya mengandalkan harga sebagai sumber data tidak cukup. Kompleksitas pasar telah meningkat. Ambil contoh perdagangan kontrak berkelanjutan, mengetahui harga ETH saat ini saja tidak cukup. Anda juga membutuhkan data volatilitas waktu nyata, tingkat biaya dana, harga likuidasi yang akurat, kedalaman likuiditas di chain lain, bahkan arah kebijakan Federal Reserve—semua informasi multidimensi ini diperlukan untuk mendukung sistem perdagangan yang andal. Sistem oracle tradisional hanyalah pengangkut data dari tempat A ke tempat B, efisiensi rendah, respons lambat, tidak mampu mengikuti irama pasar.

Kemunculan APRO justru memenuhi kebutuhan ini. Ia mendukung dua mode kerja: push data dan pull data, bukan sekadar mengejar fleksibilitas secara buta, melainkan serius memperhatikan perbedaan kebutuhan data dalam berbagai skenario, ini adalah pemikiran yang lebih matang.