Tenaga nuklir sedang menunjukkan tanda-tanda kebangkitan secara global. Kebanyakan ekonomi maju meningkatkan kapasitas reaktor—target menunjukkan energi nuklir bisa tiga kali lipat pada tahun 2050. Namun ada pengecualian: satu negara Eropa besar mengambil jalur yang berbeda. Negara itu menutup semua pembangkit listrik tenaga nuklir dan bahkan lebih jauh lagi: membongkar menara pendingin untuk membuat pembalikan hampir tidak mungkin.

Perbedaan kebijakan energi ini menimbulkan pertanyaan tentang alokasi sumber daya dan perencanaan jangka panjang. Saat dunia mencari energi berkelanjutan untuk pusat data, infrastruktur AI, dan ya, jaringan blockchain, pilihan yang dibuat hari ini akan bergaung hingga tahun 2050. Beberapa negara bertaruh besar pada basis energi nuklir; yang lain terjebak dalam kendala politik yang mungkin terbukti mahal ketika permintaan energi meningkat.