Saya baru saja melihat berita tentang teknologi magnet levitasi superkonduktor, sebuah laboratorium di universitas tertentu baru saja menghasilkan sebuah pencapaian yang cukup bagus—mencapai kecepatan 700 kilometer dalam 2 detik, dengan muatan tonase besar. Secara kasat mata ini tampaknya merupakan terobosan dalam transportasi masyarakat, tetapi jika benar-benar bisa digunakan secara komersial, dampaknya bisa sangat mendalam.

Dari sudut pandang teknologi, hal ini memiliki potensi militer yang tidak kecil. Pertama adalah inovasi dalam metode pendorong—kemampuan untuk mempercepat benda berat ke kecepatan ini, secara teori, juga bisa menggunakan konsep yang sama dengan roket dorong. Kedua, kecepatan lepas pesawat tempur saat lepas landas biasanya sekitar 300 kilometer per jam, sementara sistem superkonduktor ini mampu memberikan percepatan 700 kilometer dalam 2 detik, apa artinya? Jika teknologi ini terus berkembang hingga mencapai sepuluh ton, kita bisa mempertimbangkan untuk membuat sistem peluncur di platform laut, sehingga jangkauan tempur dan efisiensi lepas landas beberapa pesawat tempur berat akan mengalami lonjakan yang signifikan.

Melihat dari dimensi transportasi, kecepatan 700 km/jam sudah mendekati kecepatan subsonik, yaitu pergerakan cepat di dekat tanah. Bayangkan jika ada jalur rel berkecepatan tinggi seperti ini yang menghubungkan daerah pedalaman, maka dari wilayah timur ke barat untuk logistik militer dan mobilisasi pasukan mungkin hanya membutuhkan waktu tiga sampai lima jam. Dibandingkan dengan keterbatasan kapasitas angkutan udara, metode transportasi ini memiliki potensi yang lebih besar. Selain itu, sesuai logika perkembangan teknologi, mencapai kecepatan 1400 km/jam juga bukan lagi mimpi, dan saat itu baik pengiriman pasukan maupun logistik bahan bakar akan memiliki keunggulan kecepatan yang sangat jelas.