Melihat fenomena ini, saya harus mengakui sedikit terasa menyakitkan.

Performa perak akhir-akhir ini memang secara tak terduga keluar dari jalur, dan hubungannya dengan gelombang AI lebih erat daripada yang dibayangkan.

Data berbicara: Sejak pembukaan pasar Desember, perak telah naik 35,5%, menciptakan harga tertinggi dalam hampir 20 tahun terakhir. Lebih mencengangkan lagi adalah performa tahunan—perak naik sebanyak 71% sepanjang tahun, jauh melampaui kenaikan emas sebesar 54% dalam periode yang sama. Perbandingan ini sendiri sudah cukup untuk menjelaskan masalah.

Melihat dengan seksama tren rasio emas-perak selama lima tahun terakhir, titik balik yang menarik muncul pada April tahun ini. Dari titik terendah itu, rasio S/G terus meningkat, terus-menerus memecahkan rekor. Bahkan meskipun emas telah menunjukkan performa yang cukup gila selama enam bulan terakhir, kekuatan relatif perak tetap jelas terlihat.

Logika di baliknya tidak sulit dipahami: logam mulia sebagai aset lindung nilai dan bahan baku industri memiliki dua peran, didorong oleh pertumbuhan pesat permintaan chip AI dan situasi geopolitik yang semakin kompleks. Perak, karena penggunaannya yang luas di industri elektronik, fotovoltaik, dan lain-lain, mendapatkan tambahan permintaan dari sektor industri, berbeda dengan emas. Inilah fakta mengapa perak bisa mengungguli.