Berita XRP hari ini: ETF Franklin datang, perang decoupling Bitcoin dimulai

Seiring dengan meningkatnya arus masuk dana ETF, XRP kembali melonjak ke atas 2 dolar AS, mengakhiri tren penurunan selama empat hari berturut-turut dan menandakan kembalinya minat risiko di pasar kripto. Arus masuk dana yang kuat ke ETF spot XRP sangat kontras dengan arus keluar besar-besaran dari ETF spot BTC, sehingga memperkuat spekulasi bahwa XRP dan BTC akan segera mengalami decoupling. Franklin Templeton XRPZ ETF akan diluncurkan pada 24 November.

ETF XRP Franklin Jadi Sorotan, Skala Dana Kalahkan Kompetitor

Meski para trader tengah mempertimbangkan dampak kemungkinan penghapusan perusahaan Digital Asset Treasury (DAT) oleh MSCI dari indeks utama, arus masuk dana ke ETF spot XRP pekan lalu menunjukkan permintaan institusional yang kuat. Canary XRP ETF (XRPC) dan Bitwise XRP ETF (XRP) masing-masing membukukan arus masuk bersih sebesar USD 179,6 juta dalam minggu yang berakhir pada 21 November. Meski ETF spot BTC mencatat arus keluar bersih sebesar USD 1,22 miliar, ETF spot XRP tetap membukukan arus masuk bersih, mengisyaratkan potensi decoupling antara XRP dan BTC.

Pada Senin, 24 November, harga XRP diperkirakan bisa melonjak tajam karena Franklin Templeton dan Grayscale Capital akan meluncurkan ETF spot XRP. Arus dana dan volume perdagangan Franklin XRP ETF (XRPZ) diperkirakan akan menarik perhatian besar. Ini menempatkan XRP di titik kritis.

Analis memperkirakan, mengingat Franklin Templeton menempati peringkat ke-19 dalam daftar AUM (Asset Under Management) penerbit ETF, dengan AUM mencapai USD 44,7 miliar, XRPZ akan memimpin pasar ETF spot XRP. Sebagai perbandingan, Bitwise Asset Management dan Canary Capital masing-masing berada di peringkat ke-56 dan ke-231, dengan AUM ETF masing-masing sebesar USD 5,58 miliar dan USD 84,82 juta.

Perbedaan skala ini sangat signifikan. AUM Franklin Templeton 8 kali lebih besar dari Bitwise dan 527 kali lebih besar dari Canary Capital. Keunggulan skala ini berarti Franklin memiliki jaringan distribusi yang lebih kuat, hubungan institusional yang lebih dalam, dan brand awareness yang lebih tinggi. Saat Franklin meluncurkan ETF XRP, kemungkinan besar mereka akan menarik alokasi dari klien yang sudah ada, yang mewakili potensi dana miliaran dolar.

Para trader akan mencermati data arus dana di berita XRP hari ini. Jika Franklin XRP ETF melampaui Bitwise XRP ETF dalam volume perdagangan dan arus masuk dana, maka token ini dapat melanjutkan reli pada hari Minggu. Performa perdagangan di hari pertama akan menjadi indikator kunci; jika volume perdagangan hari pertama XRPZ melampaui total ETF XRP yang ada, ini akan mengonfirmasi permintaan pasar yang kuat terhadap produk Franklin.

Perdebatan Decoupling Bitcoin Memanas, Volume Transaksi Utilitas Jadi Kunci

Pada kuartal keempat, XRP mengalami tekanan jual besar karena penerbit ETF spot Bitcoin mengalami arus keluar dana besar-besaran, menyebabkan harga Bitcoin turun ke level terendah tujuh bulan. Namun, peningkatan penggunaan XRP dan peluncuran ETF spot XRP memicu spekulasi bahwa XRP bisa lepas dari bayang-bayang Bitcoin.

Komentator kripto Stern Drew, yang memiliki lebih dari 9.000 pengikut di X (sebelumnya Twitter), mengatakan: “Decoupling Bitcoin dan XRP dimulai ketika volume transaksi utilitas jauh melebihi volume spekulatif. Saat ini, sekitar 85% hingga 90% volume perdagangan Bitcoin bersifat spekulatif. Namun, jalur pembayaran institusional XRP terus tumbuh. Ketika volume transaksi utilitas melebihi volume spekulatif, XRP tidak akan lagi terpengaruh oleh volatilitas harga Bitcoin.”

Pandangan ini menyentuh perbedaan mendasar antara XRP dan BTC. Bitcoin terutama berfungsi sebagai penyimpan nilai dan aset spekulatif, dengan volatilitas harga yang didorong oleh sentimen pasar dan faktor makro. Sebaliknya, XRP dirancang sebagai mata uang jembatan untuk pembayaran lintas negara, dengan Ripple secara aktif memperluas kemitraan dengan bank dan lembaga keuangan untuk mendorong penggunaan XRP dalam skenario pembayaran nyata.

Ketika volume transaksi utilitas XRP (yakni transaksi untuk penyelesaian pembayaran nyata) melampaui volume spekulatif, harga XRP akan lebih didorong oleh permintaan nyata, bukan sentimen pasar. Perubahan ini akan membuat XRP memiliki tren harga independen dari Bitcoin. Saat ini, XRP masih sangat berkorelasi dengan Bitcoin, namun seiring ekosistem Ripple berkembang, korelasi ini bisa berkurang.

Selain itu, dengan munculnya regulasi hukum yang menguntungkan kripto, adopsinya bisa semakin cepat. Setelah kasus SEC vs Ripple selesai, legitimasi token ini bisa semakin meningkat. Kepastian hukum yang lebih tinggi akan mendorong lebih banyak lembaga keuangan untuk mengadopsi XRP, meningkatkan volume transaksi utilitas.

Tinjauan Teknis: Level Harga Kunci & Katalisator

(Sumber: Trading View)

Meski mengalami rebound pada hari Minggu, XRP masih jauh di bawah EMA (Exponential Moving Average) 50 hari dan 200 hari, menunjukkan tren bearish. Ke depan, beberapa peristiwa penting dapat memengaruhi pergerakan harga token ini.

Level Teknis Kunci yang Perlu Diperhatikan

Level support: 2 USD, 1,9112 USD, dan 1,8205 USD

Resistance EMA 50 hari: 2,3839 USD

Resistance EMA 200 hari: 2,5293 USD

Resistance lain: 2,2 USD, 2,35 USD, 2,5 USD, 2,62 USD, 2,8 USD, 3,0 USD, dan 3,66 USD

Dalam skenario bullish, menembus level tertinggi 23 November di 2,0842 USD dapat membuka jalan menuju resistance 2,2 USD. Jika berhasil bertahan di atas 2,2 USD, para bull bisa mengincar resistance 2,35 USD dan EMA 50 hari, dengan 2,5 USD sebagai resistance kunci berikutnya. Menghindari garis tren menurun menjadi kunci membalikkan tren penurunan November.

Dalam skenario bearish, jika jatuh di bawah 2,0 USD, garis tren bawah dan support di 1,9112 USD akan menjadi penyangga. Jika tertembus, level terendah 21 November di 1,8205 USD menjadi support kunci berikutnya. Perlu dicatat, kenaikan hari Minggu mengakhiri tren sebelumnya yang terus mencetak high dan low baru. Jika harga berbalik arah, struktur bearish akan kembali terkonfirmasi.

Katalisator yang Perlu Diperhatikan dalam Beberapa Hari Mendatang

Faktor bullish: Arus masuk dana ETF spot yang kuat, perusahaan blue-chip membeli XRP untuk cadangan dana, Ripple memperoleh lisensi bank AS, Senat AS meloloskan Market Structure Act

Faktor bearish: Laporan ETF spot mencatat arus keluar dana bersih, Senat AS menghambat legislasi ramah kripto, perusahaan blue-chip mengurangi minat pada XRP, OCC AS menunda atau menolak memberikan lisensi kepada Ripple

Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember meningkat, mendorong permintaan terhadap aset berisiko seperti XRP dan Bitcoin (BTC). Penutupan pemerintahan AS, ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember yang sempat melemah, friksi dagang AS-Tiongkok, serta laporan konsultasi MSCI, semuanya pernah menyebabkan harga Bitcoin turun ke level terendah 80.523 USD pada 21 November.

Trader sebaiknya terus memantau perkembangan Market Structure Act di Capitol Hill. XRP tetap sangat sensitif terhadap dinamika legislasi. Setiap regulasi ramah kripto yang lolos akan menjadi katalis tambahan untuk kenaikan harga. Pada 17 Juli, setelah House of Representatives meloloskan Market Structure Act ke Senat, harga XRP melonjak 14,69%.

Arus masuk mingguan ETF spot XRP telah meningkatkan optimisme pasar terhadap peluncuran Franklin XRP ETF pada 24 November (Senin). Beberapa sesi perdagangan selanjutnya bisa menentukan apakah token ini bisa decoupling dari Bitcoin dan kembali ke level 2,5 USD.